Mengapa Sosiologi Bukan Ilmu Normatif: Menjelajahi Hakikat Ilmu Sosiologi ##

Sosiologi, sebagai ilmu yang mempelajari masyarakat, memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari ilmu lainnya. Salah satu karakteristik yang sering menjadi perdebatan adalah apakah sosiologi merupakan ilmu normatif atau kategoris. Hakikat sosiologi sebagai ilmu kategoris terletak pada fokusnya untuk memahami dan menjelaskan fenomena sosial secara objektif. Sosiolog berusaha untuk mengidentifikasi pola-pola umum dalam masyarakat, menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi perilaku sosial, dan mengembangkan teori-teori yang dapat menjelaskan realitas sosial. Sosiologi bukan ilmu normatif karena tidak berfokus pada penilaian moral atau etika. Sosiolog tidak bertugas untuk menentukan apa yang "baik" atau "buruk" dalam masyarakat. Sebaliknya, mereka berusaha untuk memahami mengapa fenomena sosial tertentu terjadi dan bagaimana mereka berdampak pada kehidupan manusia. Contohnya, sosiolog dapat mempelajari fenomena kemiskinan tanpa menilai apakah kemiskinan itu "buruk" atau "baik". Mereka akan fokus pada faktor-faktor yang menyebabkan kemiskinan, dampaknya terhadap individu dan masyarakat, dan upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasinya. Kesimpulannya, sosiologi merupakan ilmu kategoris yang berfokus pada pemahaman dan penjelasan fenomena sosial secara objektif. Sosiolog tidak bertugas untuk menilai moral atau etika, melainkan untuk memahami realitas sosial dan bagaimana ia bekerja. Dengan memahami hakikat sosiologi sebagai ilmu kategoris, kita dapat lebih menghargai peran pentingnya dalam memahami dan mengatasi berbagai tantangan sosial yang dihadapi masyarakat.