Bagaimana Menjalankan Prinsip 'Qana'ah' untuk Menghindari Sifat 'Mubazziriina'

Dalam menjalani kehidupan, manusia dianugerahi oleh Allah SWT dengan berbagai macam nikmat. Nikmat tersebut meliputi nikmat iman, nikmat sehat, serta nikmat materi. Namun, seringkali manusia terlena dan terjerumus dalam sifat berlebihan atau _mubazzir_ dalam memanfaatkan nikmat tersebut. Padahal, Islam mengajarkan umatnya untuk hidup sederhana dan tidak berlebih-lebihan. Di sinilah prinsip _qana'ah_ berperan penting sebagai landasan hidup untuk mencapai kebahagiaan hakiki dan terhindar dari sifat _mubazzir_.

Menyadari Hakikat Kepemilikan

Prinsip _qana'ah_ mengajarkan kita untuk menyadari bahwa segala sesuatu di dunia ini hanyalah titipan dari Allah SWT. Harta benda, jabatan, bahkan keluarga adalah milik Allah yang diamanahkan kepada kita. Kesadaran ini akan menuntun kita untuk tidak bersikap tamak dan selalu bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan. Dengan menyadari bahwa semua adalah milik Allah, kita akan terhindar dari sifat _mubazzir_ dan lebih bijak dalam memanfaatkan segala sesuatu.

Menghargai Nilai Sebuah Keberkahan

_Qana'ah_ bukan berarti kita tidak boleh berusaha untuk meningkatkan taraf hidup. Namun, _qana'ah_ mengajarkan kita untuk selalu merasa cukup dengan apa yang telah Allah berikan dan tidak tergesa-gesa mengejar sesuatu yang belum tentu baik untuk kita. Mengejar dunia dengan berlebihan justru akan menjerumuskan kita pada sifat _mubazzir_ dan melupakan keberkahan. Dengan _qana'ah_, kita diajarkan untuk menghargai nilai sebuah keberkahan, yaitu kebaikan yang terus mengalir dan membawa ketenangan jiwa.

Menjalani Hidup Sederhana

Salah satu cara untuk menghindari sifat _mubazzir_ adalah dengan menerapkan prinsip hidup sederhana. _Qana'ah_ mendorong kita untuk hidup sesuai kemampuan, tidak bermewah-mewah, dan tidak konsumtif. Kita diajarkan untuk memprioritaskan kebutuhan daripada keinginan semata. Hidup sederhana bukan berarti hidup dalam kekurangan, melainkan hidup dengan penuh rasa syukur dan memanfaatkan segala sesuatu dengan bijak.

Berbagi dengan Sesama

_Qana'ah_ mengajarkan kita untuk tidak hanya memikirkan diri sendiri, tetapi juga peduli terhadap sesama. Dengan berbagi kepada mereka yang membutuhkan, kita dapat membantu meringankan beban mereka dan menjauhkan diri dari sifat _mubazzir_. Berbagi tidak harus selalu dalam bentuk materi, tetapi bisa juga dengan tenaga, pikiran, atau keahlian yang kita miliki.

Menjaga Diri dari Sifat Tamak

Sifat tamak merupakan salah satu pemicu utama _mubazzir_. Dengan _qana'ah_, kita dapat menjaga diri dari sifat tamak dan terhindar dari keinginan untuk memiliki segala sesuatu secara berlebihan. _Qana'ah_ membantu kita untuk lebih fokus pada kebutuhan yang penting dan tidak mudah tergoda dengan hal-hal yang bersifat duniawi semata.

Menerapkan prinsip _qana'ah_ dalam kehidupan sehari-hari merupakan langkah penting untuk menghindari sifat _mubazzir_. Dengan menyadari hakikat kepemilikan, menghargai nilai sebuah keberkahan, menjalani hidup sederhana, berbagi dengan sesama, dan menjaga diri dari sifat tamak, kita dapat hidup lebih tenang, bahagia, dan terhindar dari perilaku _mubazzir_. Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita untuk menjadi pribadi yang pandai bersyukur dan bijak dalam memanfaatkan segala nikmat-Nya.