Analisis Biaya Produksi Departemen Penyelesaian PT. Bekasi Jaya pada Bulan September 2011

Departemen penyelesaian dalam PT. Bekasi Jaya memiliki peran penting dalam proses produksi. Pada bulan September 2011, departemen ini menghasilkan sejumlah produk yang akan ditransfer ke gudang. Dalam artikel ini, kita akan menganalisis biaya produksi yang terkait dengan departemen penyelesaian tersebut. Data Produksi: Pada bulan September 2011, departemen penyelesaian menerima 20.000 liter produk dari departemen pencampuran. Selain itu, ada tambahan 5.000 liter produk karena adanya tambahan bahan baku. Total produk yang selesai ditransfer ke gudang adalah 23.750 liter. Namun, masih ada 1.250 liter produk dalam proses akhir. Data Biaya: Biaya produksi departemen penyelesaian terdiri dari tiga komponen utama: bahan baku, tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. Pada bulan September 2011, biaya bahan baku yang diterima dari departemen pencampuran adalah Rp 3.000.000. Biaya tenaga kerja departemen penyelesaian sebesar Rp 4.165.000. Sementara itu, biaya overhead pabrik mencapai Rp 5.145.000. Analisis Biaya Produksi: Dalam menghitung biaya produksi departemen penyelesaian, kita perlu memperhatikan tingkat penyelesaian bahan dan biaya konversi. Tingkat penyelesaian bahan adalah 100%, sedangkan tingkat penyelesaian biaya konversi adalah 60%. Dengan menggunakan data tersebut, kita dapat menghitung biaya produksi departemen penyelesaian pada bulan September 2011. Biaya produksi bahan baku adalah 100% dari biaya bahan baku yang diterima, yaitu Rp 3.000.000. Sedangkan biaya produksi tenaga kerja adalah 60% dari biaya tenaga kerja, yaitu Rp 2.499.000 (Rp 4.165.000 x 60%). Biaya produksi overhead pabrik juga dihitung dengan menggunakan tingkat penyelesaian biaya konversi, yaitu 60% dari biaya overhead pabrik, yaitu Rp 3.087.000 (Rp 5.145.000 x 60%). Jadi, total biaya produksi departemen penyelesaian pada bulan September 2011 adalah Rp 8.586.000 (Rp 3.000.000 + Rp 2.499.000 + Rp 3.087.000). Ayat Jurnal: Untuk mencatat biaya produksi departemen penyelesaian pada bulan September 2011, kita dapat menggunakan ayat jurnal berikut: Tanggal: 30 September 2011 Deskripsi: Biaya Produksi Departemen Penyelesaian Debit: Bahan Baku (Rp 3.000.000) Debit: Tenaga Kerja (Rp 2.499.000) Debit: Overhead Pabrik (Rp 3.087.000) Kredit: Akumulasi Biaya Produksi (Rp 8.586.000) Dengan mencatat biaya produksi departemen penyelesaian dalam jurnal, perusahaan dapat melacak dan mengelola biaya produksi dengan lebih efektif. Kesimpulan: Dalam artikel ini, kita telah menganalisis biaya produksi departemen penyelesaian PT. Bekasi Jaya pada bulan September 2011. Dengan memperhatikan data produksi dan data biaya yang ada, kita dapat menghitung total biaya produksi departemen penyelesaian. Ayat jurnal juga telah disusun untuk mencatat biaya produksi tersebut. Dengan memahami biaya produksi, perusahaan dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam mengelola sumber daya dan meningkatkan efisiensi produksi.