Kisah Gajah Sena Manjing ing Ragane Si Bungkus

Pendahuluan: Prabu Pandhu Dewanata, ratu ing Ngastina, bingung dengan kehadiran bayi kedua mereka yang terbungkus. Meskipun bayi itu sudah lahir, namun tempat kelahirannya masih terbungkus dalam misteri. Prabu Pandhu Dewanata bingung bagaimana cara membuka bungkus tersebut. Akhirnya, ia memohon kepada Hyang Widdhi untuk membuka bungkus tersebut. Setelah mendapatkan petunjuk dari Hyang Widdhi, Prabu Pandhu Dewanata membawa bayi yang terbungkus ke Alas Setragandamayi. Bagian: ① Bagian pertama: Bayi terbungkus di Alas Setragandamayi Setelah bayi terbungkus dibawa ke Alas Setragandamayi, terjadi kejadian aneh. Bayi tersebut dilemparkan ke udara, dipukul-pukul, dan digoyang-goyangkan. Namun, bungkusnya tidak pecah. Setelah beberapa saat, bayi tersebut dilemparkan sangat tinggi. Tiba-tiba terdengar suara keras dan bungkusnya pecah. Bayi laki-laki yang tampan pun muncul. Bayi terbungkus selamat. ② Bagian kedua: Sang Gajah Penyelamat Bayi yang belum memiliki nama tersebut diselamatkan oleh seekor gajah besar. Gajah tersebut melindungi bayi dengan tubuhnya yang besar dan kuat. Meskipun bayi tersebut dilemparkan dengan keras, ia tidak terluka. Namun, gajah tersebut mengalami nasib yang tragis. Gajah dan bayi yang telah tumbuh menjadi anak laki-laki bersama-sama berperang dan akhirnya kalah. Gajah tersebut mati, tetapi bayi selamat. Tubuh gajah tersebut menjadi perlindungan bagi bayi yang masih kecil. Kesimpulan: Kisah Gajah Sena Manjing ing Ragane Si Bungkus adalah kisah tentang keajaiban kelahiran bayi yang terbungkus dan penyelamatan oleh seekor gajah. Meskipun menghadapi berbagai rintangan, bayi tersebut selamat dan tumbuh menjadi anak yang kuat. Kisah ini mengajarkan tentang kekuatan perlindungan dan keajaiban kehidupan.