Kondisi Sosial-Politik Kerajaan Kalingga pada Abad ke-7 Masehi

Kerajaan Kalingga, yang terletak di wilayah Jawaah, merupakan salah satu kerajaan di Indonesia yang memiliki sejarah panjang. Pada abad ke-7 Masehi, kondisi sosial-politik kerajaan ini mengalami perubahan yang signifikan. Salah satu aspek yang menarik dari kerajaan ini adalah hasil bumi yang melimpah dan diperdagangkan secara luas. Hasil bumi seperti emas, perak, cula badak, dan gading gajah menjadi sumber kekayaan kerajaan dan memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat. Pada masa itu, Kerajaan Kalingga dipimpin oleh seorang ratu bernama Sima. Di bawah kepemimpinannya, rakyat hidup dalam kondisi yang aman dan makmur. Sima dikenal sebagai pemimpin yang keras tetapi adil, yang memastikan keadilan bagi seluruh rakyatnya. Kehidupan masyarakat di bawah pemerintahannya teratur dan harmonis, serta terdapat kestabilan politik yang kuat. Namun, setelah kematian Ratu Sima, Kerajaan Kalingga mengalami perpecahan. Wilayah Kalingga terbagi menjadi dua, yaitu Kalingga utara (dikenal dengan nama Bumi Mataram) di bawah kepemimpinan Sanaha, cucu Ratu Sima, dan Kalingga selatan (Bumi Sambara) di bawah kepemimpinan Dewasinga. Perpecahan ini mengakibatkan perubahan dalam struktur politik dan sosial kerajaan. Perpecahan ini juga mempengaruhi hubungan antara kerajaan-kerajaan di sekitarnya. Sanaha menikah dengan Bratasenawa atau Sanna, raja ketiga Kerajaan Galuh. Dari pernikahan ini, mereka melahirkan Sanjaya. Sanjaya kem menikahi putri Dewasinga bernama Dewi Sudiwara. Dari pernikahan ini, mereka melahirkan Rakai Panangkaran, raja kedua Kerajaan Medang/Mataram Kuno. Hubungan keluarga ini menunjukkan bagaimana dinasti kerajaan saling terkait dan mempengaruhi kekuasaan serta politik di wilayah tersebut. Kondisi sosial-politik Kerajaan Kalingga pada abad ke-7 Masehi ditandai oleh kekayaan hasil bumi dan stabilitas politik di bawah kepemimpinan Ratu Sima. Namun, perpecahan yang terjadi setelah kematian Sima mengakibatkan perubahan dalam struktur politik dan hubungan antara kerajaan-kerajaan di sekitarnya. Perubahan ini mempengaruhi kehidupan masyarakat dan arah sejarah Kerajaan Kalingga.