Fungsi Pancasila sebagai Dasar Negara dan Ideologi Indonesi

Pancasila adalah dasar mengatur penyelenggaraan pemerintahan negara, ideologi negara, dan dasar falsafah negara Indonesia. Fungsi Pancasila sebagai dasar negara sangat penting dalam menjaga keutuhan dan kestabilan negara. Pancasila juga berperan sebagai sumber hukum tertinggi yang mengatur segala aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Pada periode orde lama, terjadi berbagai upaya untuk menggantikan Pancasila dengan ideologi lain. Salah satu pimpinan pemberontakan adalah Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo yang ingin mendirikan Negara Islam Indonesia. Namun, upaya tersebut tidak berhasil dan Pancasila tetap menjadi dasar negara Indonesia. Pada periode tahun 1950-1959, Indonesia mengalami krisis politik, ekonomi, dan keamanan akibat pemberontakan. Pada tanggal 5 Juli 1959, pemerintah mengeluarkan Dekrit Presiden yang mengembalikan berlakunya Undang-Undang Dasar Negara RI 1945. Hal ini menunjukkan bahwa Pancasila tetap menjadi pandangan hidup dan dasar negara yang diakui. Masa orde baru merupakan masa peralihan antara Presiden Soekarno dengan Presiden Soeharto. Soeharto, sebagai tokoh utama orde baru, dianggap mampu mengeluarkan Indonesia dari keterpurukan. Namun, dalam perjalanan pemerintahan orde baru, kekuasaan presiden menjadi pusat dari seluruh proses politik di Indonesia. Meskipun demikian, Pancasila tetap menjadi landasan demokrasi yang diterapkan dalam pemerintahan orde baru. Dalam kesimpulannya, Pancasila memiliki fungsi yang sangat penting sebagai dasar negara dan ideologi Indonesia. Pancasila tidak hanya menjadi pandangan hidup, tetapi juga menjadi sumber hukum tertinggi yang mengatur kehidupan masyarakat Indonesia. Meskipun mengalami tantangan dan perubahan dalam sejarahnya, Pancasila tetap menjadi landasan yang kuat dalam menjaga keutuhan dan kestabilan negara Indonesia.