Persamaan dalam Fatwa MUI dan Ifta: Pengecualian Aborsi dalam Keadaan Darurat Medis

Fatwa MUI dan Ifta, dua lembaga yang berwenang memberikan panduan dalam masalah keagamaan di Indonesia, memiliki beberapa persamaan dalam hal pengecualian aborsi. Kedua lembaga ini sepakat bahwa dalam keadaan darurat medis, di mana kehamilan mengancam nyawa ibu, aborsi dapat diterima sebagai solusi terakhir. Fatwa MUI dan Ifta didasarkan pada prinsip-prinsip Islam yang menghargai kehidupan manusia dan kesejahteraan. Dalam situasi di mana kehamilan mengancam nyawa ibu, kedua lembaga ini menganggap bahwa tindakan tersebut merupakan upaya untuk melindungi kehidupan ibu, yang merupakan hak asasi manusia yang fundamental. Selain itu, fatwa MUI dan Ifta juga menekankan pentingnya konsultasi dengan tenaga medis profesional dalam mengambil keputusan untuk melakukan aborsi. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil adalah yang terbaik bagi kesehatan ibu dan janin. Dalam kesimpulannya, persamaan dalam fatwa MUI dan Ifta terletak pada pengecualian aborsi dalam keadaan darurat medis. Kedua lembaga ini menghargai kehidupan manusia dan kesejahteraan, serta menekankan pentingnya konsultasi dengan tenaga medis profesional dalam mengambil keputusan untuk melakukan aborsi.