Mengapa Indonesia Beralih ke Demokrasi Terpimpin? **

Pendahuluan: Artikel ini akan membahas alasan di balik peralihan Indonesia dari sistem demokrasi liberal ke demokrasi terpimpin pada tahun 1959. Bagian: ① Ketidakstabilan Politik: Masa demokrasi liberal di Indonesia diwarnai oleh perselisihan politik dan ketidakmampuan untuk membentuk UUD baru. Kondisi ini membuat bangsa Indonesia terjebak dalam ketidakpastian. ② Dekrit Presiden 5 Juli 1959: Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit yang membubarkan Dewan Konstituante dan mengembalikan UUD 1945. Dekrit ini menandai dimulainya era demokrasi terpimpin. ③ Konsepsi Presiden 1957: Soekarno mencetuskan Konsepsi Presiden yang menekankan pada sistem demokrasi terpimpin yang mencerminkan aspirasi masyarakat dan kekuatan-kekuatan yang seimbang. ④ Kabinet Karya: Soekarno membentuk Kabinet Karya yang terdiri dari partai-partai politik dan golongan karya untuk mewujudkan Konsepsi Presiden. Kesimpulan:** Peralihan ke demokrasi terpimpin merupakan upaya untuk mengatasi ketidakstabilan politik dan membangun sistem pemerintahan yang lebih efektif dan sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia.