Konferensi Meja Bundar: Sebuah Milestone dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesi

Konferensi Meja Bundar, yang berlangsung pada 23 Agustus hingga 2 November 1949 di Den Haag, Belanda, merupakan perhimpunan penting antara perwakilan Republik Indonesia dan Belanda. Konferensi ini merupakan bagian dari upaya untuk mencapai kemerdekaan Indonesia dan mengakhiri penjajahan Belanda. Hasil dari Konferensi Meja Bundar adalah pengakuan Belanda terhadap kedaulatan Republik Indonesia Serikat (RIS) sebagai negara yang merdeka dan berdaulat. Selama konferensi, Belanda tidak ingin mengakui kedaulatan atau kemerdekaan Indonesia sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebaliknya, Belanda menginginkan Indonesia untuk berdiri sebagai negara federal dengan wilayah-wilayah negara bagian. Tujuan Belanda adalah untuk tetap mempengaruhi penyelenggaraan negara Indonesia yang berbentuk federal. Namun, hasil dari Konferensi Meja Bundar menunjukkan keberhasilan Indonesia dalam memperoleh pengakuan Belanda terhadap kedaulatan RIS. Periodisasi pemberlakuan UUD RIS ini sebetulnya tidak terlalu banyak mempengaruhi kehidupan berdemokrasi bangsa Indonesia saat itu. Hal ini disebabkan oleh kondisi bangsa Indonesia yang masih berjuang melepaskan diri dari belenggu Belanda. Selain itu, bangsa Indonesia juga disibukkan dengan pencarian konsep penyelenggaraan negara yang ideal dalam membangun negara Indonesia merdeka. Undang-Undang Dasar Sementara (UUDS) mulai diberlakukan pada periode 17 Agustus 1950 hingga 5 Juli 1959, menggantikan periodisasi Undang-Undang RIS. Pemberlakuan UUDS ini dianggap sebagai langkah penting dalam perjuangan bangsa Indonesia untuk lepas dari belenggu Belanda. Meskipun UUDS banyak mendapatkan kecaman dan desakan dari berbagai pihak, namun konferensi ini tetap menjadi milestone penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Konferensi Meja Bundar menunjukkan tekad bangsa Indonesia untuk memperoleh kemerdekaan dan mengakhiri penjajahan Belanda. Hasil dari konferensi ini adalah pengakuan Belanda terhadap kedaulatan RIS sebagai negara yang merdeka dan berdaulat. Meskipun periodisasi pemberlakuan UUD RIS tidak terlalu mempengaruhi kehidupan berdemokrasi bangsa Indonesia saat itu, namun konferensi ini tetap menjadi inspirasi bagi generasi Indonesia untuk terus berjuang demi kemerdekaan dan keadilan sosial.