Peran Legislatif dalam Pengawasan Eksekutif di Era Reformasi

Dalam era pasca reformasi, penyelenggaraan fungsi legislatif di Indonesia telah mengalami perubahan yang signifikan. Amandemen pada UUD 1945 di awal reformasi telah mempengaruhi sistem politik di negara ini, termasuk dalam penyelenggaraan fungsi legislatif yang lebih demokratis. Salah satu aspek penting dari fungsi legislatif saat ini adalah pengawasan atau kontrol terhadap badan eksekutif. Dalam sistem demokrasi saat ini, legislatif memiliki hak-hak yang kuat untuk mengawasi dan mengontrol kegiatan eksekutif. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa pemerintah menjalankan tugasnya dengan baik dan sesuai dengan kepentingan publik. Beberapa contoh praktik pengawasan legislatif terhadap eksekutif adalah melalui pembentukan komisi-komisi khusus, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Komisi III DPR yang mengawasi bidang hukum dan HAM. Selain itu, legislatif juga memiliki kekuatan untuk mengadakan rapat dengar pendapat dengan pejabat eksekutif, meminta pertanggungjawaban, dan mengawasi penggunaan anggaran negara. Dalam hal ini, media massa memiliki peran penting dalam memberikan informasi yang relevan dan kredibel tentang praktik pengawasan legislatif terhadap eksekutif. Sebagai contoh, sebuah artikel dari Kompas.com berjudul "DPR Minta Penjelasan Menteri Terkait Penggunaan Anggaran Infrastruktur" (https://www.kompas.com/politik/read/2021/05/20/17000001/dpr-minta-penjelasan-menteri-terkait-penggunaan-anggaran-infrastruktur) melaporkan bagaimana DPR meminta penjelasan dari Menteri terkait penggunaan anggaran infrastruktur. Artikel ini memberikan gambaran tentang bagaimana legislatif menggunakan haknya untuk mengawasi penggunaan anggaran negara oleh eksekutif. Selain itu, media online seperti Detik.com juga memberikan liputan yang relevan tentang praktik pengawasan legislatif terhadap eksekutif. Sebagai contoh, artikel berjudul "Komisi III DPR Panggil Kapolri Terkait Kasus Pelanggaran HAM" (https://news.detik.com/berita/d-5601232/komisi-iii-dpr-panggil-kapolri-terkait-kasus-pelanggaran-ham) melaporkan bagaimana Komisi III DPR memanggil Kapolri untuk memberikan pertanggungjawaban terkait kasus pelanggaran HAM. Artikel ini memberikan contoh konkret tentang bagaimana legislatif menggunakan wewenangnya untuk mengawasi eksekutif dalam hal pelanggaran HAM. Dalam era reformasi ini, pengawasan legislatif terhadap eksekutif menjadi lebih transparan dan akuntabel. Melalui media massa yang kredibel, masyarakat dapat memperoleh informasi yang jelas dan faktual tentang praktik pengawasan legislatif terhadap eksekutif. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pemerintah bekerja sesuai dengan kepentingan publik dan menjalankan tugasnya dengan baik.