Pandangan Terhadap Pengutipan Pajak dalam Karya-Karya Adam Smith, Ludwig von Mises, dan Joseph Stiglitz

Pendukung Pengutipan Pajak: Adam Smith (1776) Dalam karyanya "The Wealth of Nations" yang diterbitkan pada tahun 1776, Adam Smith mendukung pengutipan pajak oleh pemerintah sebagai sarana untuk membiayai pengeluaran publik yang esensial. Menurut Smith, pajak adalah alat yang diperlukan untuk memastikan penyediaan layanan publik seperti infrastruktur, pendidikan, dan pertahanan, yang sangat penting untuk kesejahteraan masyarakat. Smith percaya bahwa pemerintah memiliki peran penting dalam memastikan keseimbangan antara kepentingan individu dan kepentingan umum. Dalam pandangannya, pajak adalah cara untuk mengumpulkan sumber daya yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan publik. Dengan mengutip pajak, pemerintah dapat memastikan bahwa semua anggota masyarakat berkontribusi secara adil sesuai dengan kemampuan mereka. Ini juga membantu mencegah kesenjangan sosial yang ekstrem dan mempromosikan keadilan ekonomi. Penentang Pengutipan Pajak: Ludwig von Mises (1949) Di sisi lain, Ludwig von Mises menentang pengutipan pajak oleh pemerintah sebagai bentuk intervensi yang merugikan dalam ekonomi pasar bebas. Dalam karyanya "Human Action" yang diterbitkan pada tahun 1949, Mises berpendapat bahwa pajak merupakan pembatasan terhadap inisiatif individu dan dapat mengganggu mekanisme pasar yang efisien. Bagi Mises, pasar bebas adalah mekanisme yang paling efisien dalam mengalokasikan sumber daya dan menciptakan kekayaan. Pajak, menurutnya, mengurangi insentif untuk produktivitas dan investasi, karena individu merasa bahwa sebagian besar hasil kerja mereka akan diambil oleh pemerintah. Mises juga berpendapat bahwa pajak dapat mengarah pada redistribusi kekayaan yang tidak adil, dengan mengambil dari mereka yang produktif dan memberikan kepada mereka yang kurang produktif. Pendukung Pengutipan Pajak: Joseph Stiglitz (2012) Joseph Stiglitz, dalam bukunya "The Price of Inequality" yang diterbitkan pada tahun 2012, mendukung pengutipan pajak oleh pemerintah sebagai alat untuk mengurangi ketidaksetaraan ekonomi dan memperkuat perlindungan sosial. Stiglitz menekankan pentingnya pajak progresif yang menempatkan beban lebih besar pada mereka yang mampu, sambil memberikan bantuan kepada mereka yang kurang mampu. Menurut Stiglitz, ketidaksetaraan ekonomi yang tinggi dapat mengancam stabilitas sosial dan menghambat pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Dengan mengutip pajak secara adil, pemerintah dapat mengurangi kesenjangan pendapatan dan menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan adil secara ekonomi. Stiglitz juga berpendapat bahwa pengutipan pajak yang cerdas dapat digunakan untuk membiayai program-program sosial yang penting, seperti pendidikan dan perawatan kesehatan, yang dapat meningkatkan kualitas hidup semua anggota masyarakat. Dalam kesimpulannya, pandangan terhadap pengutipan pajak bervariasi di antara para ahli ekonomi. Adam Smith mendukung pengutipan pajak sebagai sarana untuk membiayai pengeluaran publik yang esensial, sementara Ludwig von Mises menentangnya sebagai bentuk intervensi yang merugikan dalam ekonomi pasar bebas. Joseph Stiglitz, di sisi lain, mendukung pengutipan pajak sebagai alat untuk mengurangi ketidaksetaraan ekonomi dan memperkuat perlindungan sosial. Dalam mempertimbangkan pandangan ini, penting bagi pemerintah untuk mempertimbangkan kebutuhan masyarakat dan mencari keseimbangan yang tepat antara kepentingan individu dan kepentingan um