Mengapa Syiah Tidak Melakukan Pembaruan pada Alirannya?

Syiah adalah salah satu aliran dalam agama Islam yang memiliki perbedaan dalam keyakinan dan praktik dengan aliran mayoritas, yaitu Sunni. Meskipun kedua aliran ini memiliki akar yang sama dalam Islam, Syiah memiliki keunikan dalam pemahaman dan interpretasi mereka terhadap ajaran agama. Salah satu perbedaan yang mencolok antara Syiah dan Sunni adalah dalam hal kepemimpinan. Syiah meyakini bahwa kepemimpinan dalam umat Islam harus berasal dari keturunan Nabi Muhammad melalui garis keturunan Ali bin Abi Thalib, sepupu dan menantu Nabi. Sementara itu, Sunni meyakini bahwa pemimpin umat Islam dapat dipilih melalui konsensus atau pemilihan umum. Perbedaan dalam kepemimpinan ini telah membentuk struktur kelembagaan yang berbeda antara Syiah dan Sunni. Syiah memiliki sistem imamah, di mana imam-imam mereka dianggap sebagai pemimpin spiritual dan politik yang memiliki otoritas untuk menafsirkan ajaran agama. Sementara itu, Sunni memiliki sistem khilafah, di mana pemimpin umat Islam dipilih melalui konsensus atau pemilihan umum. Karena perbedaan ini, Syiah cenderung mempertahankan tradisi dan praktik yang telah ada sejak zaman imam-imam mereka. Mereka percaya bahwa imam-imam mereka adalah pewaris ilmu dan otoritas agama, sehingga tidak ada kebutuhan untuk melakukan pembaruan atau perubahan dalam aliran mereka. Mereka meyakini bahwa ajaran agama yang telah diteruskan oleh imam-imam mereka adalah sempurna dan tidak perlu diubah. Selain itu, Syiah juga memiliki keyakinan bahwa imam-imam mereka memiliki kemampuan untuk memberikan petunjuk dan panduan dalam semua aspek kehidupan, termasuk dalam masalah-masalah sosial dan politik. Oleh karena itu, mereka menganggap bahwa pembaruan atau perubahan dalam aliran mereka tidak diperlukan, karena imam-imam mereka telah memberikan panduan yang komprehensif dan relevan untuk setiap zaman. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua Syiah memiliki pandangan yang sama tentang pembaruan. Ada juga kelompok-kelompok dalam aliran Syiah yang mendorong pembaruan dan reformasi dalam praktik dan pemahaman agama mereka. Namun, pandangan ini tidak mewakili mayoritas Syiah dan tidak mencerminkan pandangan resmi dari pemimpin agama mereka. Dalam kesimpulan, alasan mengapa Syiah tidak melakukan pembaruan pada alirannya adalah karena keyakinan mereka bahwa imam-imam mereka adalah pewaris ilmu dan otoritas agama yang telah memberikan panduan yang sempurna dan relevan untuk setiap zaman. Meskipun ada kelompok-kelompok dalam aliran Syiah yang mendorong pembaruan, pandangan ini tidak mewakili mayoritas Syiah dan tidak mencerminkan pandangan resmi dari pemimpin agama mereka.