Pentingnya Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan

Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (PT) merupakan kegiatan sistematis yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan di perguruan tinggi. Hal ini dilakukan secara berencana dan berkelanjutan sesuai dengan UU No. 12 Tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi. Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi terdiri dari dua komponen utama, yaitu SPM Internal yang dikembangkan oleh perguruan tinggi itu sendiri dan SPM Eksternal yang dilakukan melalui akreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dan Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes).

Salah satu contoh perguruan tinggi yang telah menjalankan penjaminan mutu adalah STIKes Karsa Husada Garut. Perguruan tinggi ini telah terakreditasi secara institusi oleh BAN-PT dengan dikeluarkannya SK BAN-PT nomor 120/SK/BAN-PT/Akred/PTN/2018. Masa akreditasi perguruan tinggi ini berakhir pada tanggal 6 Juni 2023. Namun, STIKes Karsa Husada Garut berupaya untuk memperpanjang masa akreditasi dengan mendaftarkan instrumen suplemen konversi akreditasi. Tujuan dari konversi ini adalah untuk meningkatkan peringkat akreditasi dari B menjadi Baik Sekali.

Namun, dalam evaluasi dan pemantauan yang dilakukan oleh BAN-PT melalui PD-DIKTI, STIKes Karsa Husada Garut mendapatkan evaluasi mandiri yang menyatakan bahwa masa akreditasi hanya dapat diperpanjang selama 1 tahun dan tidak dapat diperpanjang kembali. Hal ini terjadi karena adanya kekurangan pada aspek dosen dengan kualifikasi pendidikan S3 yang kurang dari 5% dan jabatan akademik lektor yang kurang dari 30%. Oleh karena itu, STIKes Karsa Husada Garut perlu terus berupaya untuk memenuhi instrumen Pemantauan Evaluasi Peningkatan Akreditasi (PEPA) tahap kedua.

Dalam proses penjaminan mutu perguruan tinggi, penting bagi perguruan tinggi untuk memenuhi instrumen yang telah ditetapkan. Hal ini akan membantu meningkatkan kualitas pendidikan yang diberikan kepada mahasiswa. Dengan adanya penjaminan mutu, perguruan tinggi dapat memastikan bahwa proses pembelajaran berjalan dengan baik, dosen memiliki kualifikasi yang memadai, dan fasilitas pendukung pembelajaran tersedia dengan baik.

Dalam konteks STIKes Karsa Husada Garut, peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan dengan meningkatkan kualifikasi pendidikan dosen yang kurang dari 5% menjadi lebih baik. Selain itu, perguruan tinggi juga perlu memperhatikan jabatan akademik lektor yang kurang dari 30%. Dengan memenuhi instrumen PEPA tahap kedua, STIKes Karsa Husada Garut dapat meningkatkan peringkat akreditasi dan memberikan pendidikan yang lebih baik kepada mahasiswa.

Dalam kesimpulan, penjaminan mutu perguruan tinggi merupakan hal yang penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan. STIKes Karsa Husada Garut sebagai contoh perguruan tinggi perlu terus berupaya untuk memenuhi instrumen penjaminan mutu dan meningkatkan kualifikasi pendidikan dosen serta jabatan akademik lektor. Dengan demikian, perguruan tinggi dapat memberikan pendidikan yang berkualitas kepada mahasiswa dan memenuhi standar yang telah ditetapkan.