Perang Paregreg: Kejatuhan Kerajaan Majapahit

Perang Paregreg adalah peristiwa penting dalam sejarah Kerajaan Majapahit yang menyebabkan kehancuran dan kejatuhan kerajaan tersebut. Perang ini terjadi setelah kematian Hayam Wuruk, yang merupakan salah satu penguasa terkenal dari Kerajaan Majapahit.

Setelah kematian Gajah Mada, Hayam Wuruk mengambil alih tahta Kerajaan Majapahit pada tahun 1364. Ia adalah suami dari Kusumawardhani, putri dari Mahapatih Gajah Mada. Namun, kekuasaan Hayam Wuruk mulai melemah setelah kematian Gajah Mada.

Kehilangan Gajah Mada sangat berdampak pada stabilitas Kerajaan Majapahit. Wilayah-wilayah taklukan mulai melepaskan diri dan perang saudara pun tak terhindarkan. Keadaan semakin memburuk ketika Wikramawardhana, menantu Hayam Wuruk, mengambil alih tahta.

Wikramawardhana, yang terkenal dengan Sumpah Majapahit, berusaha menyatukan Nusantara. Namun, upayanya terhalang oleh konflik internal. Bhre Wirabhumi, seorang bangsawan yang tidak setuju dengan pemerintahan Wikramawardhana, memimpin pemberontakan terhadap Raja Majapahit.

Perang Paregreg menjadi titik balik dalam sejarah Kerajaan Majapahit. Kelemahan internal dan perang saudara membuat kerajaan semakin rapuh. Wilayah-wilayah taklukan mulai melepaskan diri dan stabilitas kerajaan semakin terancam.

Akhirnya, Kerajaan Majapahit jatuh ke dalam kehancuran. Hayam Wuruk meninggal dengan meninggalkan kerajaan yang hancur dan terpuruk. Kejatuhan Kerajaan Majapahit juga berdampak pada wilayah-wilayah di Nusantara yang sebelumnya berada di bawah kekuasaannya.

Perang Paregreg adalah contoh nyata bagaimana konflik internal dan kehilangan pemimpin yang kuat dapat menghancurkan sebuah kerajaan. Kejatuhan Kerajaan Majapahit mengajarkan kita pentingnya stabilitas dan persatuan dalam menjaga kekuasaan sebuah negara.

Dalam konteks sejarah Indonesia, peristiwa ini mengingatkan kita akan pentingnya membangun dan menjaga persatuan dalam menghadapi tantangan dan konflik internal. Kejatuhan Kerajaan Majapahit menjadi pelajaran berharga bagi kita semua.