Mengatasi Resesi Demokrasi: Aksi AMPERA Sulsel Bersatu Jilid II sebagai Upaya Membangun Kesadaran Politik

Resesi demokrasi menjadi ancaman serius bagi kehidupan demokrasi di Indonesia. Salah satu bentuk pelemahan yang terlihat adalah integritas sistem pemilu. Aliansi Mahasiswa, Pemuda, Rakyat (AMPERA) Sulsel Bersatu Jilid II telah melakukan aksi sebagai respons terhadap resesi demokrasi ini. Aksi ini memiliki potensi untuk bergabung dengan kelompok aksi lain di Fly Over, karena isu yang diangkat sama, sehingga dapat menjadi gelombang gerakan yang besar. Namun, perlu diperhatikan bahwa gerakan yang dibangun oleh AMPERA Sulsel Bersatu Jilid II tidak boleh ditunggangi oleh kepentingan paslon capres tertentu. Gerakan ini harus tetap berfokus pada upaya membangun kesadaran politik dan memperkuat integritas sistem pemilu. Dalam aksi ini, peserta menggunakan dress code baju hitam untuk mengaburkan identitas mereka. Namun, perlu diingat bahwa aksi ini tidak boleh menjadi settingan chaos dengan modus merusak baliho paslon dan fasilitas umum sepanjang jalan yang dilalui, termasuk KPU Provinsi. Aksi ini harus tetap dilakukan dengan cara yang damai dan bertanggung jawab. Penting bagi pers pamka/pamtup untuk tidak terprovokasi dan tidak menggunakan senjata api dalam menghadapi aksi ini. Selalu koordinasikan dengan pihak Bawaslu apabila terjadi atau menemukan pelanggaran pemilu, dan dokumentasikan sebagai bukti petunjuk. Dengan demikian, potensi anggota Polri menjadi trigger dapat diminimalisir. Aksi AMPERA Sulsel Bersatu Jilid II merupakan langkah konkret dalam mengatasi resesi demokrasi. Dengan membangun kesadaran politik dan memperkuat integritas sistem pemilu, kita dapat memperbaiki kondisi demokrasi di Indonesia. Mari dukung aksi ini dengan cara yang bertanggung jawab dan damai, untuk mencapai perubahan yang positif bagi bangsa dan negara kita.