Perdebatan Mengenai Orang-orang yang Percaya kepada Yesus dalam Komunitas Yohaniah

Dalam artikel ini, akan dibahas perdebatan yang terjadi mengenai orang-orang yang percaya kepada Yesus dalam komunitas Yohaniah. Orang-orang ini menghadapi penolakan dari orang-orang Yahudi karena mereka menganggap Yesus sebagai Mesias yang dijanjikan dalam kitab suci. Namun, pemimpin Yahudi melihat tindakan Yesus sebagai pelanggaran terhadap hukum Taurat dan lebih mengagungkan Musa daripada Yesus.

Komunitas Yohaniah berusaha melawan tuduhan yang tidak benar terhadap Yesus. Mereka mencoba menjelaskan bahwa semua nubuat yang diwartakan oleh Musa telah terpenuhi dalam diri Yesus sebagai Mesias. Namun, orang Yahudi tetap memberikan jarak dan perbandingan yang jauh antara Yesus dan Musa. Mereka tidak memberikan perhatian terhadap semua ajaran yang disampaikan oleh Musa.

Pertentangan yang besar ini membuat orang-orang Yohaniah mengalami diskriminasi oleh orang Yahudi. Mereka dianggap sebagai orang yang tidak taat pada hukum Taurat. Orang Yahudi tidak mampu mengenal tanda-tanda kedatangan Allah dalam diri Yesus. Mereka menantikan kedatangan Mesias yang sesuai dengan bayangan mereka, seperti tokoh politik seperti Daud. Namun, Yesus datang untuk bersama dengan orang-orang berdosa dan menobatkan mereka, sehingga karakter Yesus tidak memenuhi harapan mereka sebagai Mesias.

Dalam perjanjian baru, Yesus adalah pemenuhan dari perjanjian lama yang berkorban dan disalibkan. Catatan kritis dalam hal ini adalah bahwa terkadang manusia, seperti yang digambarkan dalam orang Yahudi, keliru dalam menilai kepribadian orang lain. Pandangan yang dibentuk dalam pikiran akan sangat berpengaruh pada sikap dan tindakan terhadap orang lain. Dampak lanjut dari perdebatan ini masih terus berlangsung dan mempengaruhi hubungan antara komunitas Yohaniah dan orang Yahudi.