Gumamku ya Allah (W.S. Rendra)

Dalam puisi "Gumamku ya Allah" karya W.S. Rendra, penulis menggambarkan perasaan kebingungan dan kerinduan manusia terhadap Tuhan. Puisi ini mencerminkan kehidupan manusia yang penuh dengan pertanyaan dan keraguan, namun juga penuh dengan keinginan untuk mencari dan merasakan kehadiran Tuhan.

Penulis menggunakan gambaran alam semesta, seperti angin, langit, dan waktu, untuk menggambarkan kompleksitas kehidupan manusia. Ia merasa bahwa kehadiran Tuhan ada di mana-mana, dalam setiap aspek kehidupan. Namun, manusia sering kali tidak mampu memahami dan merasakan kehadiran-Nya dengan jelas.

Dalam puisi ini, penulis juga menyoroti persamaan manusia di hadapan Tuhan. Tidak ada yang lebih baik atau lebih buruk, tidak ada yang lebih tahu atau lebih bodoh. Semua manusia sama-sama tidak tahu dan sama-sama merindukan kehadiran Tuhan. Penulis menggambarkan manusia sebagai pengembara yang terus mencari dan merindukan Tuhan, seperti api rindu yang menyala di puncak yang sepi.

Puisi ini juga menyoroti keberagaman dalam doa dan ibadah. Meskipun manusia menggunakan bahasa dan cara yang berbeda-beda, tujuan mereka tetap sama, yaitu mencari dan berhubungan dengan Tuhan. Penulis menggambarkan keberagaman ini sebagai kemah para pengembara, tempat di mana berbagai doa dan puja dipanjatkan.

Dalam keseluruhan puisi, penulis mencoba untuk menggambarkan perasaan kerinduan dan kebingungan manusia terhadap Tuhan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang kehidupan dan keberadaan Tuhan dalam dunia yang kompleks ini.