Analisis Nilai Tukar Singapura, Indonesia, dan Thailand Tahun 2012-2022

Nilai tukar mata uang adalah salah satu indikator penting dalam ekonomi suatu negara. Dalam artikel ini, kita akan menganalisis nilai tukar Singapura, Indonesia, dan Thailand dari tahun 2012 hingga 2022. Data yang digunakan berasal dari tabel berikut: \begin{tabular}{|c|c|c|c|} \hline & Singapura & Indonesia & Thailand \\ \hline 2012 & 1,2497 & 9387 & 31,083 \\ \hline 2013 & 1,2513 & 10461 & 30,726 \\ \hline 2014 & 1,2671 & 11865 & 32,48 \\ \hline 2015 & 1,3748 & 13389 & 34,248 \\ \hline 2016 & 1,3815 & 13308 & 35,296 \\ \hline 2017 & 1,3809 & 13381 & 33,94 \\ \hline 2018 & 1,3488 & 14237 & 32,31 \\ \hline 2019 & 1,3642 & 14148 & 31,048 \\ \hline 2020 & 1,3797 & 14582 & 31,294 \\ \hline 2021 & 1,3435 & 14308 & 31,977 \\ \hline 2022 & 1,3787 & 14850 & 35,061 \\ \hline \end{tabular} Dari data di atas, kita dapat melihat fluktuasi nilai tukar mata uang ketiga negara selama periode waktu yang ditentukan. Singapura memiliki nilai tukar yang relatif stabil, dengan sedikit perubahan dari tahun ke tahun. Sementara itu, Indonesia dan Thailand mengalami fluktuasi yang lebih signifikan. Pada tahun 2012, nilai tukar Singapura adalah 1,2497, sedangkan Indonesia dan Thailand memiliki nilai tukar masing-masing 9387 dan 31,083. Selama beberapa tahun berikutnya, nilai tukar Singapura tetap relatif stabil, dengan sedikit fluktuasi. Pada tahun 2022, nilai tukar Singapura mencapai 1,3787. Di sisi lain, Indonesia dan Thailand mengalami fluktuasi yang lebih signifikan. Pada tahun 2015, nilai tukar Indonesia mencapai puncaknya dengan 13389, namun mengalami penurunan sejak itu. Pada tahun 2022, nilai tukar Indonesia mencapai 14850. Sementara itu, Thailand mengalami fluktuasi yang lebih signifikan, dengan nilai tukar tertinggi pada tahun 2016 (35,296) dan terendah pada tahun 2018 (32,31). Dalam analisis ini, kita dapat melihat bahwa nilai tukar mata uang Singapura relatif stabil, sementara Indonesia dan Thailand mengalami fluktuasi yang lebih signifikan. Faktor-faktor ekonomi dan politik dapat mempengaruhi fluktuasi nilai tukar mata uang, dan analisis lebih lanjut dapat dilakukan untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi perubahan nilai tukar ini. Dalam kesimpulan, nilai tukar mata uang Singapura, Indonesia, dan Thailand mengalami fluktuasi yang berbeda selama periode 2012-2022. Singapura memiliki nilai tukar yang relatif stabil, sementara Indonesia dan Thailand mengalami fluktuasi yang lebih signifikan. Analisis lebih lanjut dapat dilakukan untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi fluktuasi nilai tukar ini.