Menghadapi Godaan untuk Tidak Datang ke Sekolah Minggu

Rani senang sekali mendapat undangan pesta ulang tahun temannya yang bernama Mery. Rani senang karena acara ulang tahun akan diadakan di restoran kesukaan Rani. Namun, yang membuat galau Rani adalah hari pelaksanaan pesta ulang tahun Mery adalah hari Minggu pada jam yang sama dengan ibadah. Rani ingin sekali ke pesta, tapi tidak mau untuk tidak beribadah. Jika aku jadi Rani, aku akan mempertimbangkan beberapa hal sebelum membuat keputusan. Pertama, aku akan memikirkan pentingnya kehadiran di ibadah minggu. Ibadah minggu adalah waktu yang penting bagi umat Kristen untuk memperkuat iman dan belajar dari Firman Tuhan. Aku akan memikirkan manfaat apa yang akan aku dapatkan dari ibadah minggu dan apakah aku merasa kehilangan jika tidak hadir. Kedua, aku akan berbicara dengan orang tua atau pemimpin gereja untuk mendapatkan nasihat mereka. Mereka memiliki pengalaman dan pengetahuan yang lebih luas dalam hal ini. Aku akan mendengarkan pendapat mereka dan mempertimbangkan saran yang mereka berikan. Selanjutnya, aku akan memikirkan bagaimana aku bisa menghadiri ibadah minggu dan juga pergi ke pesta ulang tahun. Mungkin aku bisa meminta izin kepada orang tua untuk pergi ke pesta setelah ibadah selesai atau mencari waktu lain untuk merayakan ulang tahun bersama teman-teman. Terakhir, aku akan memikirkan nilai-nilai yang ingin aku tunjukkan kepada teman-temanku. Aku ingin menunjukkan bahwa aku menghargai dan menghormati ibadah minggu dan juga ingin merayakan ulang tahun temanku. Aku akan mencoba mencari solusi yang adil dan menghormati semua pihak. Dalam menghadapi godaan untuk tidak datang ke sekolah minggu, penting untuk mempertimbangkan nilai-nilai dan keyakinan kita. Kita harus mencari solusi yang adil dan menghormati semua pihak. Dengan berpikir secara bijaksana dan mempertimbangkan semua faktor, kita dapat menghadapi godaan dengan bijaksana dan membuat keputusan yang tepat.