Isomer dalam Bahan Pangan dan Kemasan Makanan: Pentingnya Memahami Struktur dan Fungsi

Dalam bahan pangan, terdapat isomer-isomer yang memiliki tampilan dan kegunaan yang berbeda. Salah satu contohnya adalah dalam bahan pangan yang mengandung lemak. Lemak tersusun atas asam-asam lemak, ada yang berisomer cis-dan ada pula yang berisomer trans-. a. Contoh asam lemak cis- dan asam lemak trans- beserta rumus strukturnya: 1. Asam lemak cis-oleat: CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7COOH 2. Asam lemak trans-elaidat: CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7COOH 3. Asam lemak trans-linoleat: CH3(CH2)4CH=CHCH2CH=CH(CH2)7COOH b. Fungsi atau peran masing-masing asam lemak tersebut: 1. Asam lemak cis-oleat: Mempunyai peran penting dalam metabolisme energi dan membantu menjaga kesehatan jantung. 2. Asam lemak trans-elaidat: Ditemukan dalam makanan olahan dan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan. 3. Asam lemak trans-linoleat: Ditemukan dalam makanan olahan dan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan. c. Keberadaan asam lemak cis- dan trans- dalam makanan: Asam lemak cis-oleat terdapat secara alami dalam makanan seperti minyak zaitun dan alpukat. Asam lemak trans-elaidat dan trans-linoleat dapat terbentuk secara alami dalam proses hidrogenasi minyak nabati atau dalam proses pemanasan makanan. Namun, sebagian besar asam lemak trans yang dikonsumsi berasal dari makanan olahan yang mengandung minyak nabati yang telah mengalami hidrogenasi. Selanjutnya, pada kemasan bahan makanan, baik yang segar maupun yang sudah mengalami pengolahan, digunakan Mineral Oil Hydrocarbon (MOH) baik berupa Mineral Oil Saturated Hydrocarbon (MOSH) maupun Mineral Oil Aromatic Hydrocarbon (MOAH). Bahan-bahan penyusun kemasan tersebut harus memenuhi standar keamanan komposisi yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang agar tidak menyebabkan bahan pangan yang dikemas terkontaminasi oleh senyawa lain. Oleh karena itu, analisis kualitatif dan kuantitatif jaminan mutu pengemas harus dilakukan. a. Contoh senyawa MOSH dan MOAH beserta rumus strukturnya: 1. Mineral Oil Saturated Hydrocarbon (MOSH): CH3(CH2)nCH3 (n = 10-40) 2. Mineral Oil Aromatic Hydrocarbon (MOAH): C6H5(CH2)nC6H5 (n = 1-4) b. Arti MOSH dan MOAH: MOSH adalah senyawa hidrokarbon jenuh yang terdiri dari rantai karbon dengan ikatan tunggal. MOAH adalah senyawa hidrokarbon aromatik yang terdiri dari cincin benzena yang terhubung dengan rantai karbon. c. Bahaya senyawa MOSH dan MOAH jika melebihi ambang batas: Senyawa MOSH dan MOAH dapat berpotensi mencemari makanan yang dikemas jika melebihi ambang batas yang ditetapkan. MOSH dapat menumpuk dalam jaringan tubuh dan berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan seperti kerusakan hati dan ginjal. MOAH dapat bersifat karsinogenik dan berpotensi menyebabkan kanker. Dalam rangka menjaga keamanan pangan, penting untuk memahami struktur dan fungsi isomer dalam bahan pangan serta memastikan bahwa bahan kemasan yang digunakan memenuhi standar keamanan yang ditetapkan. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi aman dan sehat.