Perhitungan Bunga Sederhana dan Akumulasi Dana di Bank

Sistem bunga sederhana adalah metode perhitungan bunga yang diterapkan oleh bank. Dalam sistem ini, bunga yang dikenakan pada pinjaman atau tabungan dihitung berdasarkan persentase tetap dari jumlah pokok. Dalam artikel ini, kita akan melihat dua contoh perhitungan menggunakan sistem bunga sederhana. Contoh 1: Perhitungan Pinjaman Upin Upin memiliki hutang di bank sebesar Rp. 4.000.000. Setelah 6 bulan, besarnya hutang tersebut menjadi Rp. 4.000.000 + (Rp. 4.000.000 * 10% * 6/12) = Rp. 4.200.000. Dengan demikian, nilai pokok pinjaman Upin adalah Rp. 4.200.000. Contoh 2: Akumulasi Dana di Bank Seorang individu menabung sebesar Rp. 10.000.000 di bank dengan suku bunga 12% per tahun. Setelah 23 tahun, berapa jumlah dana yang akan terkumpul? Pertama, kita perlu menghitung bunga yang diperoleh setiap tahun. Bunga per tahun adalah Rp. 10.000.000 * 12% = Rp. 1.200.000. Jumlah dana setelah 23 tahun adalah Rp. 10.000.000 + (Rp. 1.200.000 * 23) = Rp. 37.600.000. Dengan demikian, setelah 23 tahun, jumlah dana yang terkumpul adalah Rp. 37.600.000. Kesimpulan: Dalam sistem bunga sederhana, bunga yang dikenakan pada pinjaman atau tabungan dihitung berdasarkan persentase tetap dari jumlah pokok. Dalam contoh perhitungan di atas, kita melihat bagaimana perhitungan bunga sederhana dapat digunakan untuk menghitung nilai pokok pinjaman dan akumulasi dana di bank.