Malam yang Gelisah di RS Ria **

Jam menunjukkan pukul 6 pagi. Udara di ruang rawat RS Ria masih dingin dan sunyi. Shani terbangun dari tidurnya karena mendengar suara adiknya, Ria, yang terisak pelan. Shani segera bangkit dan melihat Ria yang sedang meringkuk di tempat tidur, wajahnya pucat dan matanya berkaca-kaca. "Ria, kamu kenapa?" tanya Shani lembut. Ria menggeleng lemah, lalu menunjuk ke arah mulutnya. Shani mengerti. Ria ingin muntah. Shani segera membangunkan Gracia, kakak kedua Ria dan adiknya sendiri. Dengan sigap, Gracia membantu Shani membawa Ria ke toilet. Di sana, Ria muntah dengan hebat. Shani dan Gracia berusaha menenangkan Ria, mengusap punggungnya dan memberikan air minum. Setelah Ria selesai muntah, Shani dan Gracia membantunya kembali ke tempat tidur. Shani mengusap kening Ria yang berkeringat. "Kamu pasti lelah, Ria," kata Shani. Ria hanya mengangguk lemah. Shani dan Gracia bergantian menjaga Ria, memastikan adik mereka merasa nyaman. Malam itu, Shani dan Gracia bergantian menjaga Ria. Mereka bercerita, bernyanyi, dan bermain game untuk menghibur Ria. Meskipun lelah, mereka tetap berusaha untuk membuat Ria merasa lebih baik. Mereka tahu, Ria membutuhkan mereka. Wawasan:** Malam itu, Shani dan Gracia belajar tentang arti keluarga. Mereka belajar bahwa keluarga adalah tempat berlindung, tempat berbagi, dan tempat saling menguatkan. Mereka juga belajar bahwa kasih sayang dan perhatian adalah obat yang paling mujarab untuk menyembuhkan rasa sakit.