Ria dan Petualangan di Rumah Mewah **

** Malam itu, Ria sedang asyik mengerjakan tugas di kamar milik kakaknya, Shani. Tiba-tiba, orang tua mereka masuk, membuat Ria terkejut dan hampir jatuh dari kursinya. Untung saja Shani sigap menahannya. "Ayah, Ibu, Ria nya kaget loh, hampir jatuh tadi," ucap Shani mewakili Ria. Ria hanya mengangguk pelan. Ternyata, ayah dan ibu Shani dan Ria ingin memberitahukan bahwa mereka akan pergi ke luar kota selama tiga minggu. Ria yang mendengarnya langsung sedih dan menangis di pelukan ibunya hingga tertidur. Untung saja tugas Ria sudah selesai. Melihat Ria tertidur, Shani langsung mengambilnya dari gendongan ibunya dan menidurkannya di kasur Ria. Keesokan harinya, Shani dan Ria mengantar orang tua mereka ke bandara bersama para bodyguard. Ria terus menangis di pelukan Shani setelah mengantar orang tua mereka. Sesampainya di rumah yang besar dan mewah, Shani menyuruh delapan orang bodyguard-nya untuk mengajak Ria bermain di taman belakang. "Kalian ajak Ria bermain di taman belakang, saya akan menyusul setelah menelfon Gracia dan Feni," ucap Shani. "Hai Ria!" ucap Gracia, yang ternyata sudah datang bersama Feni. Ria yang awalnya sedih karena ditinggal orang tuanya, kini mulai ceria bermain bersama para bodyguard dan teman-teman kakaknya. Mereka bermain petak umpet, berlari-lari di taman, dan tertawa bersama. Ria merasa senang dan terhibur, melupakan kesedihannya. Shani pun datang dan bergabung dengan mereka. Mereka berlima bermain bersama, bercerita, dan tertawa lepas. Ria merasa bahagia memiliki kakak dan teman-teman yang baik hati dan perhatian. Meskipun orang tuanya pergi, Ria tetap merasa nyaman dan bahagia di rumah besar dan mewah itu, ditemani oleh Shani, Gracia, Feni, dan para bodyguard yang selalu menjaganya.