Pentingnya Mengikuti Aturan Sekolah dalam Penggunaan Ponsel

Dalam teks negosiasi di atas, kita dapat melihat pentingnya mengikuti aturan sekolah dalam penggunaan ponsel. Teks ini menggambarkan situasi di mana seorang siswa, Revan, tertangkap basah sedang bermain game di ponselnya saat pembelajaran berlangsung. Guru Bahasa Indonesia, Bu Riri, sudah berulang kali mengingatkan siswa agar tidak membawa ponsel ke sekolah. Namun, Revan tetap ngeyel dan tidak mematuhi aturan tersebut. Dalam teks ini, bahasa yang digunakan tidak sepenuhnya resmi. Terdapat penggunaan bahasa sehari-hari yang mencerminkan percakapan antara guru dan siswa. Meskipun demikian, bahasa yang digunakan tetap sopan dan tidak mengandung kata-kata kasar atau tidak pantas. Teks ini juga mengandung kalimat interogatif yang dapat ditemukan pada bagian percakapan antara Bu Riri dan Revan. Contohnya adalah kalimat "Boleh Ibu minta ponselmu, Von? Sudah dilingattan berkalikall, masih ngeyel kamu?" yang merupakan pertanyaan dari Bu Riri kepada Revan. Selain itu, terdapat kalimat persuasif dalam teks ini. Contohnya adalah kalimat "Bu, tolong saya, Bu, saya tidak akan mengulangi perbuatan saya lagi." yang merupakan permohonan Revan kepada Bu Riri agar tidak mengambil ponselnya. Teks ini juga menggunakan kalimat langsung dalam percakapan antara Bu Riri dan Revan. Penggunaan kalimat langsung ini memberikan kesan realistis dan membuat pembaca dapat merasakan emosi yang terjadi dalam situasi tersebut. Contohnya adalah kalimat "Ponsel kamu Ibu sita. Besok pagi, silakan orang tua kamu datang menemui saya untuk mengambil ponselmu?" yang merupakan pernyataan langsung dari Bu Riri kepada Revan. Dalam kesimpulannya, teks negosiasi di atas menggambarkan pentingnya mengikuti aturan sekolah dalam penggunaan ponsel. Teks ini menggunakan bahasa yang sopan dan tidak resmi, terdapat kalimat interogatif dan persuasif, serta menggunakan kalimat langsung dalam percakapan antara guru dan siswa.