Proses Terjadinya Siang dan Malam

Proses terjadinya siang dan malam di Bumi dipengaruhi oleh rotasi planet ini pada porosnya. Saat Bumi berputar pada porosnya, bagian yang terkena sinar Matahari akan mengalami siang hari, sementara bagian yang tidak terkena sinar Matahari akan mengalami malam hari. Proses ini terjadi karena rotasi Bumi yang berlawanan dengan arah jarum jam, dari timur ke barat. Pada pagi dan sore hari, sinar Matahari datang dengan sudut miring sehingga daerah yang terkena sinar Matahari cukup luas. Sinar Matahari pada saat ini terasa hangat. Pada siang hari, sinar Matahari datang dengan sudut tegak lurus sehingga daerah yang terkena sinar Matahari lebih sempit daripada pagi dan sore hari. Oleh karena itu, pada siang hari sinar Matahari terasa lebih panas. Pada malam hari, tidak ada cahaya Matahari yang menyinari Bumi. Keadaan di sekitar kita menjadi gelap, berbeda dengan pagi, siang, atau sore hari. Hal ini disebabkan oleh rotasi Bumi yang membuat bagian yang tadinya terkena sinar Matahari berpindah ke bagian yang tidak terkena sinar Matahari. Proses terjadinya siang dan malam ini merupakan fenomena alam yang terjadi secara teratur dan berulang. Hal ini mempengaruhi kehidupan di Bumi, seperti pola tidur manusia dan aktivitas hewan yang tergantung pada siklus siang dan malam. Dengan pemahaman tentang proses terjadinya siang dan malam, kita dapat lebih menghargai dan memahami alam semesta yang kita tinggali.