Budaya Politik di Indonesia: Perubahan Era Demokrasi

Indonesia telah mengalami perubahan yang signifikan dalam budaya politiknya sejak era demokrasi dimulai. Pada saat ini, partai politik bermunculan setiap pemilu, dengan beragam partai yang mengajukan keikutsertaannya. Tidak ada lagi partai yang selalu menjadi pemenang mutlak atau dikenal dengan istilah "mayoritas tunggal". Masyarakat Indonesia bebas menentukan pilihan atas calon yang dipilih dalam pemilu. a. Budaya politik di Indonesia saat ini dapat dikategorikan sebagai budaya politik partisipan. Konsep budaya politik oleh Almond dan Powell menggambarkan budaya politik partisipan sebagai budaya politik yang melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat dalam proses politik. Dalam budaya politik partisipan, masyarakat memiliki kebebasan untuk memilih calon yang mereka anggap sesuai dengan kepentingan dan nilai-nilai mereka. Dalam konteks Indonesia, masyarakat memiliki kebebasan untuk memilih partai politik dan calon yang mereka yakini akan mewakili kepentingan mereka. b. Kategori budaya politik partisipan yang dipilih tidak dapat tumbuh pada era Orde Baru karena pada masa tersebut terdapat pembatasan yang ketat terhadap kebebasan politik dan partisipasi masyarakat. Pada era Orde Baru, kekuasaan politik terpusat pada satu partai politik dan pemilihan umum tidak berlangsung secara bebas dan adil. Masyarakat tidak memiliki kebebasan untuk memilih partai politik dan calon yang mereka inginkan. Sebagai hasilnya, budaya politik partisipan tidak dapat berkembang pada masa tersebut. Dalam era demokrasi saat ini, masyarakat Indonesia memiliki kebebasan untuk berpartisipasi dalam proses politik dan memilih calon yang mereka yakini akan mewakili kepentingan mereka. Budaya politik partisipan ini memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berperan aktif dalam pembentukan kebijakan dan pengambilan keputusan politik. Hal ini merupakan perubahan yang signifikan dalam budaya politik Indonesia dan mencerminkan perkembangan demokrasi di negara ini.