Hubungan Ilmu Manajemen dengan Ilmu Antropologi

Ilmu manajemen dan ilmu antropologi adalah dua bidang studi yang mungkin terlihat berbeda pada pandangan pertama, tetapi sebenarnya memiliki hubungan yang erat. Keduanya berkontribusi pada pemahaman tentang manusia dan bagaimana mereka berinteraksi dalam konteks sosial. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi hubungan antara ilmu manajemen dan ilmu antropologi, serta bagaimana keduanya saling melengkapi dalam memahami perilaku manusia dalam organisasi. Ilmu manajemen adalah studi tentang bagaimana organisasi dan individu mengelola sumber daya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Ini melibatkan pemahaman tentang struktur organisasi, pengambilan keputusan, motivasi, dan pengelolaan manusia. Di sisi lain, ilmu antropologi adalah studi tentang manusia dan budaya mereka. Ini melibatkan pemahaman tentang nilai-nilai, norma, dan praktik-praktik yang membentuk perilaku manusia dalam konteks sosial. Salah satu cara di mana ilmu antropologi berkontribusi pada ilmu manajemen adalah melalui pemahaman tentang keragaman budaya. Dalam era globalisasi saat ini, organisasi sering kali beroperasi di berbagai negara dengan budaya yang berbeda. Pemahaman tentang perbedaan budaya ini penting dalam manajemen lintas budaya, di mana manajer harus memahami dan menghormati nilai-nilai dan norma-norma budaya yang berbeda. Ilmu antropologi memberikan kerangka kerja untuk memahami perbedaan budaya ini dan bagaimana mereka mempengaruhi perilaku manusia dalam konteks organisasi. Selain itu, ilmu antropologi juga berkontribusi pada pemahaman tentang dinamika kelompok dalam organisasi. Ilmu antropologi mempelajari bagaimana manusia berinteraksi dalam kelompok dan bagaimana struktur sosial mempengaruhi perilaku individu. Pengetahuan ini dapat diterapkan dalam manajemen tim dan kepemimpinan, di mana manajer harus memahami dinamika kelompok dan bagaimana memotivasi anggota tim untuk mencapai tujuan bersama. Sumber: 1. Hofstede, G. (1980). Culture's Consequences: International Differences in Work-Related Values. Sage Publications. 2. Schein, E. H. (1992). Organizational Culture and Leadership. Jossey-Bass. Dalam kesimpulan, ilmu manajemen dan ilmu antropologi saling melengkapi dalam memahami perilaku manusia dalam konteks organisasi. Ilmu antropologi memberikan pemahaman tentang keragaman budaya dan dinamika kelompok, yang penting dalam manajemen lintas budaya dan manajemen tim. Dengan memadukan kedua bidang studi ini, kita dapat memperoleh wawasan yang lebih dalam tentang manusia dan bagaimana mereka berinteraksi dalam organisasi.