Pendekatan Guru dalam Menghadapi Tindakan Tidak Disiplin Sisw

Dalam kasus yang disebutkan di atas, Bu Nika, seorang guru Bahasa Inggris, menghadapi situasi di mana dua siswa, Runi dan Anggi, tertawa cekikikan selama pelajaran. Bu Nika, sebagai guru yang bertanggung jawab, mengambil pendekatan yang tegas dan disiplin terhadap perilaku siswa tersebut. Pertama-tama, Bu Nika mendekati Runi dan Anggi untuk mengetahui apa yang sedang mereka bicarakan. Namun, mereka menolak untuk memberikan jawaban yang jujur. Hal ini menunjukkan bahwa siswa-siswa tersebut tidak mengindahkan teguran Bu Nika dan tidak menghargai pelajaran yang sedang berlangsung. Oleh karena itu, Bu Nika memutuskan untuk memberikan konsekuensi yang sesuai dengan perilaku mereka. Bu Nika meminta Runi dan Anggi untuk menjawab pertanyaan yang ada di papan tulis. Namun, mereka tidak mampu menjawabnya. Tindakan ini menunjukkan bahwa mereka tidak memperhatikan pelajaran dan tidak mempersiapkan diri dengan baik. Sebagai tanggapan, Bu Nika meminta keduanya untuk berdiri di depan kelas sebagai bentuk hukuman. Selama sisa pelajaran, Runi dan Anggi tetap berdiri di depan kelas. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengajaran kepada mereka bahwa tindakan tidak disiplin tidak akan ditoleransi. Ketika bel pergantian jam berbunyi, Bu Nika memperbolehkan mereka untuk duduk kembali. Namun, ia memberikan peringatan bahwa jika mereka mengulangi perilaku tersebut, ia akan melaporkannya kepada kepala sekolah. Dalam situasi ini, Bu Nika mengambil posisi sebagai seorang guru yang tegas dan disiplin. Ia tidak membiarkan perilaku tidak disiplin mengganggu jalannya pelajaran. Dengan memberikan konsekuensi yang sesuai, Bu Nika berusaha untuk mengajarkan kepada Runi dan Anggi pentingnya kedisiplinan dalam belajar. Berdasarkan sikap Runi dan Anggi, dapat disimpulkan bahwa mereka mungkin membutuhkan perhatian lebih dari guru dan mungkin juga membutuhkan bimbingan dalam menghadapi masalah yang mereka hadapi. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran atau memiliki masalah pribadi yang memengaruhi perilaku mereka. Oleh karena itu, penting bagi Bu Nika untuk memahami kebutuhan mereka dan memberikan dukungan yang sesuai. Jika Bu Nika mengambil posisi sebagai pemantau, ia akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan situasi tersebut. Misalnya, ia dapat bertanya kepada Runi dan Anggi mengapa mereka tertawa cekikikan selama pelajaran, apa yang membuat mereka tidak mampu menjawab pertanyaan di papan tulis, dan apakah ada masalah yang sedang mereka hadapi di luar kelas. Pertanyaan-pertanyaan ini bertujuan untuk memahami alasan di balik perilaku mereka dan memberikan solusi yang tepat. Sebagai kepala sekolah, tindak lanjut yang dapat dilakukan adalah melakukan pertemuan dengan Bu Nika, Runi, dan Anggi. Dalam pertemuan tersebut, penting untuk mendengarkan semua pihak dan memahami perspektif mereka. Selanjutnya, dapat dilakukan langkah-langkah seperti memberikan bimbingan kepada siswa-siswa tersebut, mengadakan pertemuan dengan orang tua mereka, atau memberikan sanksi yang sesuai jika diperlukan. Tujuan utamanya adalah untuk mengatasi masalah disiplin ini dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi semua siswa.