Mengatasi Pencemaran Plastik di Sungai Ciliwung: Peran Tiza Mafira dalam Gerakan Diet Plastik di Indonesi

Sungai Ciliwung adalah salah satu sungai yang paling tercemar di Indonesia. Temuan sebuah penelitian menunjukkan bahwa sungai ini terkena polusi plastik yang sangat parah. Tiza Mafira, seorang wanita yang lahir dan besar di Jakarta, telah menyaksikan kota kelahirannya tercemar oleh polusi plastik ini, dan hal ini sangat menyedihkan baginya. Sejak kecil, Tiza selalu peduli dengan lingkungan, dan kepeduliannya ini terus berlanjut hingga ia kuliah di Harvard Law School dan menjadi seorang pengacara. Saat ini, ia bahkan menjadi salah satu pendiri dan direktur eksekutif Gerakan Indonesia Diet Plastik (GIDKP), sebuah gerakan yang bertujuan untuk mengurangi penggunaan plastik di Indonesia. Gerakan yang dipimpin oleh Tiza ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya penggunaan plastik sekali pakai dan mendorong mereka untuk mengadopsi gaya hidup yang lebih ramah lingkungan. Salah satu inisiatif utama gerakan ini adalah mengajak masyarakat untuk mengurangi penggunaan kantong plastik. Tiza dan timnya telah bekerja keras untuk menyebarkan kesadaran tentang bahaya plastik sekali pakai dan mengajak masyarakat untuk menggunakan kantong kain atau tas belanja yang dapat digunakan berulang kali. Selain itu, Tiza juga bekerja sama dengan pemerintah dan perusahaan untuk mencari solusi jangka panjang dalam mengatasi masalah pencemaran plastik di Sungai Ciliwung. Ia telah mengadvokasi kebijakan yang melarang penggunaan plastik sekali pakai dan mendorong penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan. Melalui kerja kerasnya, Tiza telah berhasil mempengaruhi banyak orang dan organisasi untuk bergabung dalam gerakan ini. Namun, perjalanan Tiza dalam mengatasi pencemaran plastik di Sungai Ciliwung tidaklah mudah. Ia menghadapi banyak tantangan dan hambatan, termasuk resistensi dari pihak-pihak yang terpengaruh oleh industri plastik. Namun, Tiza tidak menyerah dan terus berjuang untuk mencapai tujuannya. Ia percaya bahwa dengan kerja keras dan kerjasama semua pihak, kita dapat mengatasi masalah pencemaran plastik ini dan menjaga kelestarian Sungai Ciliwung. Dalam beberapa tahun terakhir, Gerakan Indonesia Diet Plastik yang dipimpin oleh Tiza Mafira telah mencapai banyak kesuksesan. Banyak orang yang telah mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan beralih ke alternatif yang lebih ramah lingkungan. Namun, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Tiza dan timnya terus berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan melibatkan lebih banyak orang dalam gerakan ini. Dalam menghadapi masalah pencemaran plastik di Sungai Ciliwung, peran Tiza Mafira dalam Gerakan Indonesia Diet Plastik sangatlah penting. Ia adalah contoh nyata bahwa satu orang dapat membuat perbedaan dan menginspirasi orang lain untuk ikut berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan. Dengan semangat dan dedikasinya, Tiza telah membawa perubahan positif dalam upaya mengatasi pencemaran plastik di Indonesia.