Perubahan Suhu Air yang Mendidih

Air yang telah mendidih pada suhu 100°C, ketika terus dipanaskan, suhunya tidak berubah. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai alasan di balik fenomena ini. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan mengapa suhu air yang mendidih tidak berubah ketika terus dipanaskan. Pertama-tama, penting untuk memahami bahwa ketika air mencapai suhu 100°C, itu berarti air telah mencapai titik didihnya. Pada titik ini, air mulai menguap dan berubah menjadi uap air. Proses ini membutuhkan energi dalam bentuk kalor. Jumlah kalor yang diberikan pada air yang mendidih sebanding dengan suhunya. Artinya, semakin tinggi suhu air, semakin banyak kalor yang diberikan. Namun, ketika air mencapai suhu 100°C, semua kalor yang diberikan digunakan untuk mengubah air menjadi uap air, bukan untuk meningkatkan suhu air lebih lanjut. Dalam hal ini, kalor yang diberikan pada air yang mendidih sama dengan kalor yang dilepaskan saat air menguap. Ini menjelaskan mengapa suhu air yang mendidih tidak berubah ketika terus dipanaskan. Kalor yang diberikan digunakan untuk mengubah wujud air, bukan untuk meningkatkan suhu air. Perubahan wujud air dari cair menjadi gas adalah proses fisik yang melibatkan perubahan tata letak molekul air. Ketika air menguap, molekul air bergerak lebih cepat dan terlepas dari ikatan antarmolekul. Inilah yang menyebabkan air berubah menjadi uap air. Dalam konteks ini, kalor yang diberikan berfungsi untuk merubah wujud air, bukan untuk meningkatkan suhu air. Oleh karena itu, pilihan c, "Kalor yang diberikan fungsinya adalah merubah wujud," adalah jawaban yang tepat. Dalam kesimpulan, suhu air yang mendidih tidak berubah ketika terus dipanaskan karena kalor yang diberikan digunakan untuk mengubah wujud air menjadi uap air. Hal ini menunjukkan bahwa pilihan c, "Kalor yang diberikan fungsinya adalah merubah wujud," adalah jawaban yang benar.