Perbandingan Suhu antara Termometer A dan B

Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita menggunakan termometer untuk mengukur suhu. Namun, tidak semua termometer memiliki skala yang sama. Dalam kasus ini, kita akan mempelajari perbedaan suhu antara dua termometer, yaitu termometer A dan termometer B. Pertama-tama, mari kita lihat tabel yang diberikan. Tabel tersebut menunjukkan titik beku dan titik didih untuk kedua termometer. Jika suatu benda diukur menggunakan termometer A dan menunjukkan suhu \(36^{\circ} \mathrm{A}\), kita perlu mencari tahu suhu benda tersebut jika diukur menggunakan termometer B. Dalam hal ini, kita dapat menggunakan perbandingan antara titik beku dan titik didih kedua termometer. Dari tabel, kita dapat melihat bahwa perbedaan antara titik beku dan titik didih termometer A adalah \(80^{\circ} \mathrm{A}\), sedangkan perbedaan antara titik beku dan titik didih termometer B adalah \(90^{\circ} \mathrm{B}\). Jadi, untuk mengkonversi suhu dari termometer A ke termometer B, kita dapat menggunakan perbandingan berikut: \[ \frac{{\text{{Perbedaan suhu pada termometer B}}}}{{\text{{Perbedaan suhu pada termometer A}}}} = \frac{{90^{\circ} \mathrm{B}}}{{80^{\circ} \mathrm{A}}} \] Dengan menggunakan rumus ini, kita dapat menghitung suhu benda tersebut saat diukur menggunakan termometer B. Selanjutnya, mari kita lihat contoh lain yang melibatkan perubahan volume air dalam sebuah drum besi. Dalam kasus ini, kita memiliki sebuah drum besi tanpa tutup dengan ukuran diameter \(70 \mathrm{~cm}\) dan tinggi \(100 \mathrm{~cm}\). Drum tersebut diisi dengan air sebanyak \(380 \mathrm{~L}\) pada suhu awal \(28^{\circ} \mathrm{C}\). Kemudian, drum tersebut dipanaskan hingga suhu \(163^{\circ} \mathrm{C}\). Untuk menghitung banyaknya air yang tumpah setelah terjadi perubahan suhu, kita perlu menggunakan koefisien muai volume air dan koefisien muai panjang besi. Koefisien muai volume air adalah \(0,00021 /{ }^{\circ} \mathrm{C}\), sedangkan koefisien muai panjang besi adalah \(0,000012 /^{\circ} \mathrm{C}\). Dengan menggunakan rumus perubahan volume akibat perubahan suhu, kita dapat menghitung banyaknya air yang tumpah. Dalam kasus ini, kita perlu menghitung perubahan volume air saat suhu berubah dari \(28^{\circ} \mathrm{C}\) menjadi \(163^{\circ} \mathrm{C}\). Dengan menggunakan rumus: \[ \Delta V = V_0 \cdot \beta \cdot \Delta T \] di mana \(\Delta V\) adalah perubahan volume, \(V_0\) adalah volume awal, \(\beta\) adalah koefisien muai, dan \(\Delta T\) adalah perubahan suhu, kita dapat menghitung banyaknya air yang tumpah. Dengan menggantikan nilai yang diberikan ke dalam rumus, kita dapat menentukan banyaknya air yang tumpah setelah terjadi perubahan suhu. Dalam kasus ini, kita harus memperhatikan bahwa drum tersebut tidak memiliki tutup, sehingga air yang tumpah akan bergantung pada perubahan volume air dan perubahan panjang drum besi. Dengan memperhatikan faktor-faktor ini, kita dapat menghitung banyaknya air yang tumpah dengan akurat. Dalam kesimpulan, perbandingan suhu antara termometer A dan B dapat dihitung dengan menggunakan perbandingan titik beku dan titik didih. Selain itu, perubahan volume air dalam sebuah drum besi dapat dihitung dengan menggunakan koefisien muai volume air dan koefisien muai panjang besi. Dengan memperhatikan faktor-faktor ini, kita dapat menghitung banyaknya air yang tumpah setelah terjadi perubahan suhu.