Mengawal Kreativitas di Tengah Tantangan: Refleksi Observasi Kelas Seni Budaya di SMA Negeri 2 Sleman **

** Observasi kelas XI di SMA Negeri 2 Sleman pada mata pelajaran seni budaya memberikan gambaran menarik tentang dinamika pembelajaran seni di era digital. Kondisi sekolah yang tenang dan memadai, dengan guru yang menguasai materi, teknologi yang memadai, dan fasilitas yang cukup seperti proyektor dan kertas untuk berkarya seni, menjadi pondasi yang kuat untuk menumbuhkan kreativitas siswa. Namun, observasi juga mengungkap tantangan yang perlu diatasi. Meskipun siswa aktif dalam kelas, terdapat kecenderungan menyepelekan guru. Hal ini menjadi catatan penting untuk membangun hubungan yang lebih positif dan saling menghormati antara guru dan siswa. Tantangan ini dapat diatasi dengan pendekatan yang lebih interaktif dan partisipatif dalam pembelajaran. Guru dapat melibatkan siswa dalam proses kreatif dengan memberikan kesempatan untuk mengeksplorasi ide-ide mereka, berkolaborasi dalam proyek seni, dan mempresentasikan hasil karya mereka. Selain itu, penting untuk membangun rasa tanggung jawab dan penghargaan terhadap proses belajar mengajar. Guru dapat memotivasi siswa dengan memberikan umpan balik yang konstruktif, menghargai usaha mereka, dan menciptakan lingkungan belajar yang positif dan suportif. Melalui pendekatan yang tepat, kelas seni budaya di SMA Negeri 2 Sleman dapat menjadi wadah yang efektif untuk mengembangkan kreativitas siswa, sekaligus menumbuhkan rasa hormat dan penghargaan terhadap proses belajar mengajar.