Mengapa Eksekusi Mati Bukan Solusi Terbaik dalam Menangani Terorisme

Eksekusi mati adalah hukuman yang diterapkan oleh beberapa negara, termasuk Indonesia, untuk kasus-kasus tertentu, terutama terorisme. Namun, meskipun tindakan terorisme merupakan kejahatan yang keji, saya percaya bahwa eksekusi mati bukanlah solusi terbaik dalam menangani masalah ini. Menurut data dari Amnesty Indonesia, Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah vonis hukuman mati tertinggi dalam enam tahun terakhir, dengan 96 vonis hukuman mati pada Oktober 2020. Lonjakan jumlah vonis hukuman mati ini setiap tahunnya, terutama pada tahun 2019 yang hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya, menjadi pertimbangan penting untuk mencari solusi yang lebih efektif. Namun, saya percaya bahwa eksekusi mati tidak efektif dalam mencegah tindakan terorisme. Meskipun hukuman mati dapat memberikan efek jera, namun hal ini tidak menjamin bahwa tindakan terorisme akan berkurang. Terorisme adalah masalah yang kompleks dan memerlukan pendekatan yang lebih holistik dan komprehensif. Sebagai negara yang menerapkan Pancasila, kita diwajibkan untuk menghormati kepercayaan agama setiap warga negara. Sila pertama Pancasila, "Ketuhanan Yang Maha Esa", mengajarkan kita untuk menghargai kehidupan dan tidak berhak atas hidup orang lain. Setiap orang memiliki hak dasarnya untuk hidup, dan eksekusi mati melanggar hak ini. Selain itu, eksekusi mati juga memiliki risiko kesalahan yang tidak dapat diperbaiki. Ada banyak kasus di mana orang yang dieksekusi ternyata tidak bersalah. Tidak ada sistem hukum yang sempurna, dan risiko menghukum orang yang tidak bersalah harus dihindari sebisa mungkin. Sebagai gantinya, penanganan terorisme harus melibatkan pendekatan yang lebih luas, seperti pencegahan, pendidikan, rehabilitasi, dan penegakan hukum yang kuat. Pendidikan yang baik dan kesempatan yang adil dapat membantu mencegah radikalisasi dan mengurangi jumlah orang yang terlibat dalam tindakan terorisme. Dalam menghadapi terorisme, kita harus memastikan bahwa tindakan yang diambil adalah solusi yang efektif dan sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan yang kita anut. Eksekusi mati bukanlah solusi terbaik dalam menangani terorisme. Kita harus mencari pendekatan yang lebih baik dan lebih manusiawi untuk mengatasi masalah ini.