Pentingnya Taksonomi dalam Pendidikan

Taksonomi adalah konsep yang penting dalam pendidikan. Sejak lahirnya kurikulum PPSP (Proyek Perintis Sekolah Pembangunan) dan kurikulum tahun 1975, para guru telah menyadari bahwa penting untuk merumuskan tujuan pembelajaran sebelum proses belajar-mengajar dimulai. Tujuan ini harus dikomunikasikan kepada siswa agar mereka tahu mana pelajaran yang penting dan mana yang tidak. Kesadaran akan pentingnya merumuskan tujuan ini diharapkan menjadi bagian yang melekat dalam pendidikan. Seperti ketika seseorang ingin pergi ke suatu tempat, mereka harus memiliki gambaran tentang letak tempat tersebut agar dapat menentukan jalur yang harus dilalui. Jika setiap guru memahami pentingnya merumuskan tujuan ini, mereka dapat mengajar dengan lebih efektif. Hubungan antara kegiatan belajar-mengajar dengan tujuan sangat penting. Scriven (1967) menyatakan bahwa ada hubungan erat antara tujuan kurikulum dengan bahan pelajaran, bahan pelajaran dengan alat-alat evaluasi, dan tujuan kurikulum dengan alat-alat evaluasi. Tujuan kurikulum harus dapat diukur, karena jika tujuan tidak dapat diukur, maka tujuan tersebut harus diubah. Jika tujuan telah dirumuskan secara operasional, maka hasilnya dapat diukur. Perubahan perilaku siswa adalah tanda bahwa mereka telah mencapai tujuan tersebut. Tujuan pendidikan dapat dirumuskan pada tiga tingkatan. Pertama, tujuan umum pendidikan yang menentukan kebutuhan dan pentingnya pendidikan. Kedua, tujuan khusus yang berkaitan dengan mata pelajaran tertentu. Dan ketiga, tujuan individual yang berkaitan dengan perkembangan pribadi siswa. Dalam kesimpulan, taksonomi memiliki peran yang penting dalam pendidikan. Merumuskan tujuan pembelajaran adalah langkah awal yang penting dalam proses belajar-mengajar. Hubungan antara tujuan, bahan pelajaran, dan evaluasi harus erat agar pendidikan dapat berjalan dengan efektif. Tujuan pendidikan harus dapat diukur dan perubahan perilaku siswa adalah indikator keberhasilan mencapai tujuan tersebut.