Pengalaman Mendaki Gunung Batur: Menyaksikan Keindahan Alam dan Berbagi Buday

Mendaki Gunung Batur di Bali adalah pengalaman yang tak terlupakan bagi siapa pun yang mencintai petualangan alam. Pada suatu pagi, Agung mengumumkan kepada rombongan dua puluh enam wisatawan Eropa dan dua puluh mahasiswa asing untuk berkumpul di Megaton. Dalam perjalanan, kami berbincang dengan mahasiswa Jepang yang sedang belajar di Pasar Seni Denpasar. Mereka antusias untuk praktik langsung apa yang telah dipelajari, dan Ketut terlihat paling percaya diri di antara kami.

Sebelum memulai pendakian, kami mendapat pengarahan dari pemimpin rombongan. Rombongan kami berangkat tepat pukul 02.30 dini hari setelah berdoa bersama. Saat matahari mulai bersinar, kami menikmati keindahan sunrise di puncak Gunung Batur. Setelah itu, kami langsung turun dan membersihkan gunung dari sampah nonorganik.

Arya, Teja, dan Ayu beserta teman-teman dari kami tampak beribadah di Pura Jati. Momen tersebut sangat berkesan dan kami merasa terhubung dengan alam dan budaya sekitar. Senyuman manis Ayu mampu menawan hati siapa pun yang melihatnya, sementara atmosfer tenang di puncak gunung membuat kami merasa damai.

Meskipun awalnya saya bergabung dengan rombongan, namun karena tugas merekam, akhirnya saya berada di rombongan yang berbeda. Ternyata, Ayu juga berada di rombongan yang sama dengan saya, dan kami beristirahat bersama di bawah pohon pinus. Ayu menawarkan gula merah yang segar, memberikan kesegaran setelah perjalanan yang melelahkan.

Pengalaman mendaki Gunung Batur tidak hanya tentang keindahan alamnya, tetapi juga tentang berbagi budaya dan pengalaman bersama. Semua itu menjadi bagian dari kenangan yang tak terlupakan bagi kami semua.

Sumber: Andika Hendra, Indonesia Berkerabat, Yogyakarta