Fungsi Bupati dalam Sistem Pemerintahan Majapahit

Dalam sistem pemerintahan Majapahit, posisi Bupati dianggap sebagai hiasan yang berlebihan dan tidak berguna lagi. Namun, menurut pandangan seorang residen berhaluan liberal, H.E. Steinmetz, seorang Bupati tetap memiliki berbagai fungsi penting dalam sistem pemerintahan. Salah satu fungsi utama Bupati adalah memimpin dan mengelola wilayah yang dipimpinnya. Bupati bertanggung jawab atas pengambilan keputusan dan pelaksanaan kebijakan di wilayahnya. Mereka juga bertanggung jawab atas pengawasan dan pengendalian tindakan warga di wilayahnya. Selain itu, Bupati juga berperan sebagai perwakilan raja di wilayahnya. Mereka bertanggung jawab untuk mengumpulkan informasi dan laporan dari warga di wilayahnya dan mengirimkannya ke pusat pemerintahan. Bupati juga berperan sebagai mediator antara raja dan warga di wilayahnya. Selain itu, Bupati juga bertanggung jawab atas pemeliharaan ketertiban dan keamanan di wilayahnya. Mereka bertanggung jawab untuk memastikan bahwa hukum dan peraturan ditaati dan dilaksanakan dengan baik. Bupati juga bertanggung jawab untuk mengatasi konflik dan sengketa di wilayahnya. Dalam konteks ini, meskipun posisi Bupati dianggap sebagai hiasan yang berlebihan dalam sistem pemerintahan Majapahit, namun seorang Bupati tetap memiliki fungsi penting dalam memimpin dan mengelola wilayah, sebagai perwakilan raja, dan dalam memastikan ketertiban dan keamanan di wilayahnya.