Suara Bisu, Tangan Terbuka **

** Sahabat-sahabatku, Hari ini, kita berkumpul bukan untuk merayakan kemenangan, melainkan untuk mengangkat suara bisu, suara mereka yang terluka oleh tindakan kejam yang disebut bullying. Bullying, seperti bayangan gelap, menghantui lorong-lorong sekolah, taman bermain, bahkan dunia maya. Bayangkan seorang anak yang setiap hari harus menghadapi ejekan, hinaan, dan ancaman. Bayangkan rasa takut yang mencengkeram hatinya, rasa tidak berdaya yang merenggut semangatnya. Bayangkan mimpi-mimpi yang terkubur dalam ketakutan, potensi yang terkekang oleh rasa sakit. Kita semua memiliki peran dalam menghentikan bullying. Kita semua memiliki kekuatan untuk menjadi cahaya dalam kegelapan. Mulailah dengan diri sendiri. Bersikaplah baik, tunjukkan empati, dan jangan pernah diam saat melihat ketidakadilan. Beranilah untuk menjadi suara bagi mereka yang tidak bisa bersuara. Ingatlah, setiap tindakan, sekecil apapun, memiliki dampak. Sebuah kata-kata baik dapat menjadi obat bagi jiwa yang terluka. Sebuah tangan terulur dapat menjadi jembatan menuju keselamatan. Mari kita bersama-sama membangun lingkungan yang aman, inklusif, dan penuh kasih sayang. Mari kita hentikan bullying, dan biarkan suara bisu menjadi suara harapan. Terima kasih.