Menentukan Kondisi Rugi Berdasarkan Tabel Pemasukan dan Pengeluaran

Dalam artikel ini, kita akan menganalisis tabel pemasukan dan pengeluaran yang diberikan untuk menentukan kondisi rugi. Tabel ini terdiri dari empat pilihan, yaitu A, B, C, dan D, dengan masing-masing memiliki jumlah pemasukan dan pengeluaran yang berbeda. Pertama, mari kita lihat pilihan A. Pemasukan untuk pilihan A adalah 700.000 dan pengeluarannya adalah 900.000. Dalam hal ini, pengeluaran melebihi pemasukan, yang menunjukkan kondisi rugi. Oleh karena itu, pilihan A adalah kondisi rugi. Selanjutnya, kita akan melihat pilihan B. Pemasukan untuk pilihan B adalah 1.100.000 dan pengeluarannya adalah 1.100.000. Dalam hal ini, pemasukan dan pengeluaran sama, yang menunjukkan kondisi impas. Oleh karena itu, pilihan B bukanlah kondisi rugi. Kemudian, kita akan melihat pilihan C. Pemasukan untuk pilihan C adalah 2.100.000 dan pengeluarannya adalah 2.000.000. Dalam hal ini, pemasukan lebih besar dari pengeluaran, yang menunjukkan kondisi untung. Oleh karena itu, pilihan C bukanlah kondisi rugi. Terakhir, kita akan melihat pilihan D. Pemasukan untuk pilihan D adalah 1.650.000 dan pengeluarannya adalah 1.550.000. Dalam hal ini, pemasukan lebih besar dari pengeluaran, yang menunjukkan kondisi untung. Oleh karena itu, pilihan D bukanlah kondisi rugi. Berdasarkan analisis di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa hanya pilihan A yang menunjukkan kondisi rugi. Pilihan B, C, dan D bukanlah kondisi rugi.