Mengapa Sasat Bayi Usia Dua Bulan Merupakan Praktik yang Berbahaya dan Tidak Berdasar **

Sasat bayi merupakan praktik yang telah ada selama berabad-abad, namun sayangnya, masih banyak orang tua yang percaya bahwa praktik ini bermanfaat bagi bayi mereka. Terutama pada bayi usia dua bulan, yang masih sangat rentan dan membutuhkan perawatan ekstra, sasat bayi justru dapat menimbulkan bahaya serius. Berikut beberapa alasan mengapa sasat bayi usia dua bulan merupakan praktik yang berbahaya dan tidak berdasar: * Sistem pencernaan bayi belum berkembang: Bayi usia dua bulan memiliki sistem pencernaan yang masih sangat sensitif dan belum berkembang sepenuhnya. Sasat bayi dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti diare, muntah, dan kolik. * Risiko infeksi: Sasat bayi dapat meningkatkan risiko infeksi pada bayi, karena bakteri dan virus dapat masuk ke dalam tubuh melalui mulut dan saluran pencernaan. * Gangguan perkembangan: Sasat bayi dapat mengganggu perkembangan motorik dan kognitif bayi, karena dapat menyebabkan gangguan pada sistem saraf pusat. * Tidak ada bukti ilmiah: Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung manfaat sasat bayi. Sebaliknya, banyak penelitian yang menunjukkan bahwa sasat bayi justru berbahaya bagi bayi. Sebagai orang tua, kita memiliki tanggung jawab untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anak kita. Sasat bayi bukanlah cara yang tepat untuk merawat bayi, dan justru dapat membahayakan kesehatan dan perkembangan mereka. Sebaiknya kita berfokus pada pemberian ASI eksklusif dan makanan pendamping ASI yang aman dan bergizi. Penting untuk diingat bahwa kesehatan dan keselamatan bayi adalah prioritas utama. Jangan terpengaruh oleh mitos dan praktik tradisional yang tidak terbukti secara ilmiah. Berkonsultasilah dengan dokter atau tenaga medis profesional untuk mendapatkan informasi yang akurat dan terpercaya tentang perawatan bayi.**