Darmawulan, Sang Pembawa Cahaya **

Di sebuah desa terpencil, hiduplah seorang pemuda bernama Darmawulan. Ia dikenal sebagai pribadi yang baik hati dan suka menolong. Namun, nasib tak selalu berpihak padanya. Darmawulan hidup dalam kemiskinan, tinggal di gubuk reyot bersama ibunya yang sakit-sakitan. Suatu hari, desa mereka dilanda bencana kekeringan. Mata air mengering, sawah mengering, dan penduduk desa menderita kelaparan. Darmawulan, dengan tekad bulat, berniat mencari sumber air baru. Ia berpetualang jauh ke hutan belantara, melewati medan yang berbahaya dan cuaca yang ekstrem. Perjalanan panjang dan melelahkan itu tak menyurutkan semangatnya. Ia terus berjuang, didorong oleh rasa tanggung jawab dan kasih sayang kepada ibunya dan penduduk desa. Akhirnya, setelah berhari-hari mencari, Darmawulan menemukan sebuah mata air tersembunyi di balik tebing tinggi. Dengan susah payah, ia menggali tanah dan membuat saluran air menuju desa. Air jernih mengalir deras, menghidupkan kembali sawah dan menumbuhkan harapan di hati penduduk desa. Darmawulan, sang pembawa cahaya, telah menyelamatkan mereka dari bencana. Namun, Darmawulan tak pernah menuntut imbalan atas kebaikannya. Ia tetap rendah hati dan selalu siap membantu siapa pun yang membutuhkan. Kisah Darmawulan menjadi legenda di desa itu, mengingatkan mereka akan pentingnya kebaikan, keberanian, dan pengorbanan. Penutup:** Kisah Darmawulan mengajarkan kita bahwa kebaikan dan keberanian dapat mengatasi segala rintangan. Ia menunjukkan bahwa bahkan dalam situasi yang sulit, kita tetap bisa menemukan harapan dan membantu orang lain. Darmawulan, sang pembawa cahaya, menjadi inspirasi bagi kita semua untuk selalu berbuat baik dan menyebarkan kebaikan di sekitar kita.