Persahabatan yang Menginspirasi: Kisah Tamara dan Bryan

Tamara, seorang siswi kelas akselerasi di sebuah SMA ternama di Bandung, memiliki kehidupan yang penuh tantangan. Meskipun memiliki banyak kelebihan, Tamara juga harus menghadapi keterbatasan karena menderita penyakit kanker getah bening sejak kelas 10. Suatu hari, Tamara terlibat dalam sebuah proyek science bersama dengan 9 siswa dan siswi akselerasi lainnya. Setelah menyelesaikan proyek, Tamara pergi ke kantin untuk membeli makanan. Tanpa sengaja, Tamara menumpahkan minuman milik Bryan, seorang siswa kelas 12 yang sebelumnya tidak pernah berbicara dengannya. Tamara merasa bersalah dan segera meminta maaf kepada Bryan. Bryan dengan santai memaafkan Tamara dan mengatakan bahwa tidak apa-apa. Namun, Tamara tetap bersikeras untuk mengganti minuman yang telah ditumpahkannya. Bryan akhirnya menerima tawaran Tamara dan mereka pergi ke kantin bersama untuk membeli minuman baru. Dari kejadian itu, Tamara dan Bryan mulai menjadi teman yang sangat dekat. Mereka selalu bersama dan saling mendukung satu sama lain. Meskipun Tamara tidak pernah menceritakan tentang penyakitnya kepada Bryan, persahabatan mereka semakin erat. Namun, dua minggu sebelum ulang tahun Bryan yang ke-17, Tamara mendapat vonis dari dokter bahwa kankernya telah mencapai stadium ketiga. Tamara merasa sedih bukan karena penyakitnya, tetapi karena dia takut tidak bisa melunaskan janjinya untuk memberikan kejutan ulang tahun kepada Bryan tepat pada jam dua belas malam. Tamara berencana untuk menceritakan tentang penyakitnya kepada Bryan, tetapi karena jadwal kelas akselerasi yang padat, dia memutuskan untuk tidak melakukannya. Tamara bahkan memilih untuk menjauh dari Bryan, berpikir bahwa itu akan lebih baik dan tidak akan terlalu menyakiti hati Bryan. Namun, Bryan merasa khawatir ketika beberapa hari tidak bisa menghubungi atau menemui Tamara. Dia memutuskan untuk pergi ke rumah Tamara untuk mencarinya.