Kesesuaian Senyawa dengan Kaidah Oktet

Dalam kimia, kaidah oktet adalah prinsip yang digunakan untuk menentukan apakah suatu senyawa telah mencapai kestabilan elektronik. Prinsip ini menyatakan bahwa atom cenderung membentuk ikatan dengan atom lain untuk mencapai konfigurasi elektron yang mirip dengan gas mulia, yang memiliki delapan elektron valensi. Namun, tidak semua senyawa mematuhi kaidah oktet ini. Dalam artikel ini, kita akan melihat beberapa contoh senyawa dan menentukan apakah mereka sesuai dengan kaidah oktet. 1. PC14: Menyimpang Senyawa ini terdiri dari satu atom fosfor (P) dan empat atom klorin (Cl). Jika kita menghitung jumlah elektron valensi dari masing-masing atom, kita akan melihat bahwa fosfor hanya memiliki 5 elektron valensi, sedangkan klorin memiliki 7 elektron valensi. Jumlah total elektron valensi dalam senyawa ini adalah 5 + (4 x 7) = 33. Oleh karena itu, senyawa ini tidak mematuhi kaidah oktet karena fosfor hanya memiliki 5 elektron valensi, bukan 8. 2. Si02: Menyimpang Senyawa ini terdiri dari satu atom silikon (Si) dan dua atom oksigen (O). Silikon memiliki 4 elektron valensi, sedangkan oksigen memiliki 6 elektron valensi. Jumlah total elektron valensi dalam senyawa ini adalah 4 + (2 x 6) = 16. Kembali, senyawa ini tidak mematuhi kaidah oktet karena silikon hanya memiliki 4 elektron valensi, bukan 8. 3. SF6: Tidak Menyimpang Senyawa ini terdiri dari satu atom belerang (S) dan enam atom fluorin (F). Belerang memiliki 6 elektron valensi, sedangkan fluorin memiliki 7 elektron valensi. Jumlah total elektron valensi dalam senyawa ini adalah 6 + (6 x 7) = 48. Dalam hal ini, senyawa ini mematuhi kaidah oktet karena belerang memiliki 6 elektron valensi, yang sudah mencapai kestabilan elektronik. 4. AlBr3: Tidak Menyimpang Senyawa ini terdiri dari satu atom aluminium (Al) dan tiga atom bromin (Br). Aluminium memiliki 3 elektron valensi, sedangkan bromin memiliki 7 elektron valensi. Jumlah total elektron valensi dalam senyawa ini adalah 3 + (3 x 7) = 24. Sekali lagi, senyawa ini mematuhi kaidah oktet karena aluminium memiliki 3 elektron valensi, yang sudah mencapai kestabilan elektronik. 5. C2H6: Tidak Menyimpang Senyawa ini terdiri dari dua atom karbon (C) dan enam atom hidrogen (H). Karbon memiliki 4 elektron valensi, sedangkan hidrogen memiliki 1 elektron valensi. Jumlah total elektron valensi dalam senyawa ini adalah (2 x 4) + (6 x 1) = 16. Seperti senyawa sebelumnya, senyawa ini juga mematuhi kaidah oktet karena karbon memiliki 4 elektron valensi, yang sudah mencapai kestabilan elektronik. Dalam kesimpulan, senyawa PC14 dan Si02 tidak mematuhi kaidah oktet karena atom pusatnya tidak memiliki delapan elektron valensi. Namun, senyawa SF6, AlBr3, dan C2H6 mematuhi kaidah oktet karena atom pusatnya telah mencapai kestabilan elektronik.