Keterkaitan antara bentuk batuan dan kejadian longsoran

Bentuk batuan adalah refleksi dari kondisi litologi struktur, yang merupakan hasil dari proses geologi yang kompleks. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara bentuk batuan dan kejadian longsoran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei lapangan dengan teknik pengambilan sampel area dan sampel acak. Bentuk batuan dikelompokkan berdasarkan lesan struktur/litologi, relief, lesan topografi, dan ekspresi topografi. Data struktur/litologi diperoleh dari hasil pembacaan peta geologi dan survei lapangan, sedangkan data relief dan topografi diperoleh dari interpretasi citra udara dan analisis DEM dari peta kontur. Populasi dalam penelitian ini adalah semua bentuk batuan di daerah penelitian. Data kejadian longsoran diperoleh dari hasil pengamatan lapangan. Analisis data menggunakan analisis overlay antara peta bentuk batuan dan peta sebaran kejadian longsoran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah penelitian terdiri dari dua bentuk batuan asli, yaitu bentuk batuan asli vulkanik dan bentuk batuan asli struktural. Kejadian longsoran paling banyak terjadi pada bentuk batuan asli struktural. Faktor utama kejadian longsoran disebabkan oleh sifat batuan pada bentuk batuan asli struktural. Sifat batuannya adalah terlapuk, sehingga membentuk zona lapuk yang tebal dan posisi lapisan batuan yang menempel, yang dapat mengganggu stabilitas lereng.