Pentingnya Mengasihi Sesama Seiman

I. Mengasihi Sesama Seiman sebagai Bukti Berpindah dari Maut ke Hidup Melalui iman, kita dilahirkan kembali dan menjadi anggota keluarga Allah. Sebagai orang yang memiliki hayat Allah, kita juga memiliki perasaan terhadap sesama seiman yang juga memiliki hayat ini. Mengasihi sesama seiman adalah bukti bahwa kita telah berpindah dari maut ke hidup. Mengasihi sesama seiman adalah cara untuk hidup oleh hayat kekal dan mengekspresikannya. II. Perintah Allah untuk Saling Mengasihi Allah memberikan perintah baru kepada kita, yaitu untuk saling mengasihi. Seperti Allah telah mengasihi kita, kita juga harus saling mengasihi. Mengasihi sesama seiman adalah perintah dari Allah yang tercantum dalam Yohanes 13:33-34, 15:12-13, 17, 1 Yohanes 2:3-11, dan 4:21. Perintah-perintah Allah adalah perkataan-Nya yang menyuplai kita dengan esensi ilahi-Nya, yang dengannya kita mengasihi Dia dan sesama seiman. III. Konsekuensi Tidak Mengasihi Sesama Seiman Membenci sesama seiman adalah tanda berada dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Mereka yang tidak mengasihi tetap berada dalam maut. Tidak mengasihi sesama seiman mengakibatkan kebutaan spiritual dan ketidakjelasan arah hidup. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengasihi sesama seiman sebagai bagian dari hidup kita yang baru dalam Kristus. Kesimpulan: Mengasihi sesama seiman adalah bukti bahwa kita telah berpindah dari maut ke hidup. Hal ini juga merupakan perintah Allah yang harus kita taati. Tidak mengasihi sesama seiman mengakibatkan kegelapan dan kebutaan spiritual. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengasihi sesama seiman sebagai bagian dari hidup kita yang baru dalam Kristus.