Perubahan dalam KUHP Nasional berdasarkan UUD No. 1 Tahun 2023

Pada tahun 2023, Undang-Undang Dasar (UUD) No. 1 mengalami perubahan signifikan yang berdampak pada KUHP Nasional. Perubahan ini bertujuan untuk memperbarui dan menyesuaikan hukum pidana dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan berlakunya perubahan tersebut dan dampaknya terhadap sistem hukum di Indonesia. Salah satu perubahan utama dalam KUHP Nasional berdasarkan UUD No. 1 Tahun 2023 adalah pengenalan sanksi yang lebih berat untuk kejahatan tertentu. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan efektivitas hukuman dan memberikan efek jera kepada pelaku kejahatan. Selain itu, perubahan ini juga bertujuan untuk melindungi hak-hak korban dan mencegah terjadinya tindak kejahatan yang serupa di masa depan. Selain itu, perubahan dalam KUHP Nasional juga mencakup pengaturan yang lebih jelas tentang kejahatan cyber. Dalam era digital yang semakin maju, kejahatan cyber menjadi ancaman serius bagi masyarakat. Oleh karena itu, UUD No. 1 Tahun 2023 mengatur dengan lebih rinci tentang jenis-jenis kejahatan cyber dan sanksi yang diberikan kepada pelakunya. Hal ini bertujuan untuk memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap masyarakat dari ancaman kejahatan di dunia maya. Selain itu, perubahan dalam KUHP Nasional juga mencakup pengaturan tentang kejahatan terorisme. Dalam beberapa tahun terakhir, terorisme telah menjadi ancaman global yang serius. Oleh karena itu, UUD No. 1 Tahun 2023 mengatur dengan lebih tegas tentang tindak kejahatan terorisme dan sanksi yang diberikan kepada pelakunya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat serta melindungi negara dari ancaman terorisme. Dalam kesimpulan, perubahan dalam KUHP Nasional berdasarkan UUD No. 1 Tahun 2023 memiliki dampak yang signifikan terhadap sistem hukum di Indonesia. Perubahan ini bertujuan untuk memperbarui dan menyesuaikan hukum pidana dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat. Dengan adanya perubahan ini, diharapkan dapat meningkatkan efektivitas hukuman, melindungi hak-hak korban, dan mencegah terjadinya tindak kejahatan di masa depan.