Pengaruh Deklarasi Djuanda terhadap Kebijakan Maritim Indonesia
4 (154 suara) Deklarasi Djuanda, yang dikeluarkan pada 13 Desember 1957, merupakan tonggak penting dalam sejarah kebijakan maritim Indonesia. Deklarasi ini tidak hanya memperluas kedaulatan Indonesia atas laut dan ruang udara di antara pulau-pulau dalam wilayahnya, tetapi juga mempengaruhi kebijakan maritim Indonesia dan hubungan internasionalnya, serta hukum laut internasional.
Apa itu Deklarasi Djuanda?
Deklarasi Djuanda adalah pernyataan politik yang dikeluarkan oleh Perdana Menteri Indonesia, Djuanda Kartawidjaja, pada 13 Desember 1957. Deklarasi ini menyatakan bahwa laut yang berada di antara, sekitar, dan menghubungkan pulau-pulau dalam satu negara, terlepas dari lebarnya, adalah bagian integral dari wilayah negara tersebut. Dengan demikian, Deklarasi Djuanda memperluas kedaulatan Indonesia atas laut dan ruang udara di atasnya hingga 12 mil dari garis pantai.Bagaimana pengaruh Deklarasi Djuanda terhadap Kebijakan Maritim Indonesia?
Deklarasi Djuanda memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan maritim Indonesia. Deklarasi ini menjadi dasar hukum bagi Indonesia untuk mengklaim kedaulatan atas seluruh laut dan ruang udara di antara pulau-pulau dalam wilayahnya. Ini juga mempengaruhi kebijakan maritim Indonesia dalam hal pengelolaan sumber daya laut, penegakan hukum di laut, dan penentuan batas-batas maritim.Mengapa Deklarasi Djuanda penting bagi Indonesia?
Deklarasi Djuanda sangat penting bagi Indonesia karena negara ini merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17.000 pulau. Deklarasi ini memungkinkan Indonesia untuk mengklaim kedaulatan atas laut dan ruang udara di antara pulau-pulau dalam wilayahnya, yang mencakup sekitar dua pertiga dari total luas wilayah Indonesia. Ini juga memberikan Indonesia hak untuk mengelola dan memanfaatkan sumber daya laut dan ruang udara tersebut.Apa dampak Deklarasi Djuanda terhadap hubungan internasional Indonesia?
Deklarasi Djuanda memiliki dampak yang signifikan terhadap hubungan internasional Indonesia. Deklarasi ini memicu kontroversi dan protes dari beberapa negara, terutama negara-negara dengan kepentingan maritim di wilayah laut Indonesia. Namun, Deklarasi Djuanda juga mendapatkan pengakuan dan dukungan dari banyak negara lain, terutama negara-negara berkembang dan negara-negara kepulauan lainnya.Bagaimana Deklarasi Djuanda mempengaruhi hukum laut internasional?
Deklarasi Djuanda mempengaruhi hukum laut internasional dengan memperkenalkan konsep "archipelagic state" atau negara kepulauan. Konsep ini kemudian diadopsi oleh Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS) 1982, yang mengakui hak negara kepulauan untuk mengklaim kedaulatan atas laut dan ruang udara di antara pulau-pulau dalam wilayahnya.Deklarasi Djuanda telah memberikan pengaruh yang signifikan dan berkelanjutan terhadap kebijakan maritim Indonesia. Deklarasi ini telah memungkinkan Indonesia untuk mengklaim kedaulatan atas laut dan ruang udara di antara pulau-pulau dalam wilayahnya, mengelola dan memanfaatkan sumber daya laut dan ruang udara tersebut, dan menentukan batas-batas maritimnya. Deklarasi Djuanda juga telah mempengaruhi hubungan internasional Indonesia dan hukum laut internasional. Meskipun Deklarasi Djuanda telah memicu kontroversi dan protes dari beberapa negara, deklarasi ini juga telah mendapatkan pengakuan dan dukungan dari banyak negara lain dan menjadi bagian integral dari hukum laut internasional.
