Analisis Pengelolaan Sumberdaya Hutan yang Berkeadilan Gender dalam Mendukung Perekonomian Masyarakat di Daerah Aliran Sungai Way Betung Bagian Hulu, Tengah, dan Hilir

Pendahuluan: Sumberdaya hutan merupakan aset penting bagi masyarakat di daerah aliran sungai Way Betung bagian hulu, tengah, dan hilir. Namun, pengelolaan sumberdaya hutan yang tidak berkeadilan gender dapat menghambat potensi perekonomian masyarakat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan sumberdaya hutan yang berkeadilan gender dalam mendukung perekonomian masyarakat di daerah tersebut. Bagian: ① Latar Belakang Penelitian: Daerah aliran sungai Way Betung merupakan salah satu daerah yang kaya akan sumberdaya hutan. Namun, pengelolaan sumberdaya hutan yang tidak berkeadilan gender dapat menyebabkan ketimpangan dalam akses dan manfaat yang diperoleh oleh masyarakat. Peran perempuan dalam pengelolaan sumberdaya hutan seringkali diabaikan, padahal mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang berharga dalam menjaga keberlanjutan hutan. Oleh karena itu, penelitian ini penting untuk mengidentifikasi masalah yang ada dan mencari solusi yang berkeadilan gender. ② Tujuan Penelitian: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengelolaan sumberdaya hutan yang berkeadilan gender dalam mendukung perekonomian masyarakat di daerah aliran sungai Way Betung bagian hulu, tengah, dan hilir. Dengan demikian, diharapkan dapat ditemukan strategi pengelolaan yang berkelanjutan dan inklusif, serta memberikan manfaat yang adil bagi seluruh masyarakat. ③ Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam kepada masyarakat setempat, terutama perempuan yang terlibat dalam pengelolaan sumberdaya hutan. Selain itu, juga dilakukan observasi langsung di lapangan untuk memperoleh data yang akurat dan mendalam. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan metode analisis kualitatif untuk mengidentifikasi pola-pola dan temuan yang relevan. ④ Temuan Penelitian: Berdasarkan analisis yang dilakukan, ditemukan beberapa temuan penting terkait pengelolaan sumberdaya hutan yang berkeadilan gender di daerah aliran sungai Way Betung. Pertama, perempuan memiliki peran yang signifikan dalam pengelolaan sumberdaya hutan, baik sebagai pengumpul hasil hutan maupun dalam menjaga keberlanjutan hutan. Namun, akses mereka terhadap sumberdaya dan keputusan pengelolaan masih terbatas. Kedua, terdapat kesenjangan dalam partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan terkait pengelolaan sumberdaya hutan. Hal ini mengindikasikan adanya ketimpangan gender dalam pengambilan keputusan yang dapat mempengaruhi perekonomian masyarakat secara keseluruhan. Kesimpulan: Dalam rangka mendukung perekonomian masyarakat di daerah aliran sungai Way Betung bagian hulu, tengah, dan hilir, pengelolaan sumberdaya hutan harus dilakukan dengan berkeadilan gender. Perempuan harus diberdayakan dan diberikan akses yang adil terhadap sumberdaya dan keputusan pengelolaan. Selain itu, partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan juga perlu ditingkatkan. Dengan demikian, pengelolaan sumberdaya hutan dapat berkontribusi secara positif terhadap perekonomian masyarakat secara keseluruhan.