Milik-Mu Selamanya **

** Bait-bait pujian yang indah itu bergema dalam hatiku, mengantarkan aku pada sebuah pemahaman yang mendalam. "Ku disalibkan dengan Tuhanku; hidupNya pun diberi padaku." Kata-kata itu bukan sekadar syair, melainkan sebuah pernyataan nyata tentang hubungan eratku dengan-Nya. Sejak saat itu, aku merasakan sebuah transformasi dalam diri. Aku bukan lagi aku yang lama, yang terikat oleh keinginan duniawi dan ketakutan yang tak berujung. Aku telah disalibkan bersama-Nya, dan dalam kematian-Nya, aku menemukan hidup yang baru. Hidup yang dipenuhi dengan kasih karunia-Nya, yang melampaui segala pengertian. "Memandang padaMu, ya Tuhanku, 'ku tiap saat benar milikMu." Setiap kali aku terjatuh, setiap kali aku merasa lemah, aku hanya perlu memandang wajah-Nya. Di sana, aku menemukan kekuatan, pengampunan, dan cinta yang tak terhingga. Aku tahu, dalam setiap langkahku, dalam setiap nafas yang kuhirup, aku adalah milik-Nya. "Setiap saat hatiku kenal kasih ilahi dan hidup kekal." Kasih-Nya bukan sekadar perasaan, melainkan sebuah kenyataan yang nyata dalam hidupku. Aku merasakan kehadiran-Nya dalam setiap detak jantungku, dalam setiap langkahku, dalam setiap perkataanku. Aku tahu, hidup kekal yang dijanjikan-Nya bukanlah sekadar mimpi, melainkan sebuah realitas yang menantiku. Memandang pada-Nya, ya Tuhanku, aku menemukan makna hidupku. Aku menemukan tujuan, aku menemukan kekuatan, aku menemukan cinta. Aku tahu, aku adalah milik-Nya, selamanya. Dan dalam milik-Nya, aku menemukan kebebasan sejati, kedamaian sejati, dan kebahagiaan sejati.