Penggolongan Bahan Pakan Ternak Khusus Ternak Ruminansi

Bahan pakan untuk ternak ruminansia dibagi menjadi dua golongan utama, yaitu bahan pakan kasar dan bahan pakan penguat. Dalam prakteknya, kedua jenis bahan ini membutuhkan tambahan bahan pakan lainnya untuk memenuhi kebutuhan ternak. Bahan pakan kasar, juga dikenal sebagai serat kasar, merupakan pakan utama bagi ternak ruminansia. Bahan ini terdiri dari pakan hijauan yang berasal dari tanaman dan tumbuhan, seperti rumput-rumputan, leguminosa, daun-daunan, dan limbah pertanian. Pakan hijauan dapat diberikan dalam bentuk segar atau kering, seperti silase, hay, atau jerami kering. Hijauan ini mengandung hampir semua zat yang diperlukan oleh ternak, dan diberikan dalam jumlah yang besar sesuai dengan kebutuhan ternak. Beberapa contoh bahan pakan kasar yang umum digunakan adalah rumput lapangan, rumput gajah, rumput benggala, daun turi, lamtoro, daun kaliandra, jerami padi, jerami jagung, dan jerami kacang tanah. Bahan pakan kasar ini mengandung serat kasar yang tinggi, yang dapat dicerna oleh mikroba di dalam tubuh ternak melalui proses fermentasi di perut depan, seperti dirumen, retikulum, dan omasum. Selain sebagai sumber energi, pakan kasar juga merangsang fermentasi selulosa di dalam rumen dan membantu perkembangan kapasitas rumen. Hasil fermentasi ini berupa Volatile Fatty Acid, yang merupakan sumber energi bagi ternak. Bahan pakan penguat, juga dikenal sebagai pakan konsentrat, memiliki kandungan serat kasar yang relatif rendah dan mudah dicerna. Fungsinya adalah untuk memperkaya nilai gizi pada bahan pakan lain yang memiliki nilai gizi rendah, seperti hijauan. Bahan pakan penguat terdiri dari biji-bijian dan hasil sampingan dari pengolahan hasil pertanian atau industri. Bahan pakan penguat ini mengandung serat kasar rendah, kandungan protein yang tinggi, dan mudah dicerna dibandingkan dengan hijauan atau rumput. Contoh bahan pakan penguat yang umum digunakan adalah bekatul, dedak, pollard, onggok, empok, molases, jagung, dan shorgum. Bahan pakan penguat dibedakan menjadi konsentrat sumber energi dan konsentrat sumber protein. Konsentrat sumber energi memiliki kandungan protein kasar kurang dari 20% dan serat kasar kurang dari 18%, sedangkan konsentrat sumber protein memiliki kandungan protein kasar 20% atau lebih. Pada ternak sapi yang sedang tumbuh atau dalam periode penggemukan, pakan penguat yang cukup sangat penting. Pada sistem dry lot fattening, sebagian besar pakan yang diberikan adalah pakan penguat atau konsentrat. Selain bahan pakan kasar dan pakan penguat, terdapat juga pakan tambahan yang diberikan kepada ternak sapi. Pakan tambahan ini berupa vitamin, mineral, dan bahan tambahan non-nutrien seperti antibiotika, hormon, enzim, dan probiotik. Vitamin dan mineral dibutuhkan untuk produksi ternak, terutama vitamin A dan vitamin D. Beberapa contoh mineral yang diperlukan adalah kalsium dan fosfor. Pakan tambahan vitamin dan mineral ini umumnya digunakan pada sapi yang dipelihara secara intensif di dalam kandang. Dalam pemeliharaan ternak ruminansia, penggolongan bahan pakan menjadi bahan pakan kasar, bahan pakan penguat, dan pakan tambahan sangat penting untuk memenuhi kebutuhan gizi ternak. Dengan memahami penggolongan ini, peternak dapat memberikan pakan yang sesuai dan memastikan ternak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan dan produksi yang optimal.