Konsep Kebangsaan dalam Pemikiran Soekarno

Pemikiran Soekarno tentang kebangsaan tercermin dalam pidatonya yang terkenal. Ia adalah seorang tokoh yang mengusung konsep kebangsaan dengan mengacu pada pemikiran Ernest Renan dan Otto Bauer. Soekarno tidak sepakat dengan pandangan bahwa kebangsaan ditentukan oleh asal-usul atau keturunan seseorang. Bagi Soekarno, menjadi bangsa Indonesia bukanlah hanya tentang lahir di Indonesia atau memiliki darah Indonesia. Ia berpendapat bahwa menjadi bangsa Indonesia adalah tentang kesadaran dan semangat untuk membangun Indonesia. Menurut Renan, syarat utama untuk menjadi bangsa adalah rasa persatuan dan kesatuan. Renan menyebutnya sebagai "le desir detre ensemble", yaitu keinginan untuk bersama-sama. Soekarno mengutip pandangan Renan ini untuk menjelaskan bahwa menjadi bangsa Indonesia berarti memiliki keinginan yang sama untuk bersatu dan bekerja sama. Pendapat Otto Bauer tentang kebangsaan juga menjadi acuan bagi Soekarno. Bauer mendefinisikan bangsa sebagai "Charaktergemeinschaft", yaitu komunitas karakter. Bagi Bauer, bangsa adalah kelompok manusia yang memiliki karakteristik yang sama dan saling mendukung. Dalam pemikirannya, Soekarno menggabungkan pandangan Renan dan Bauer. Bagi Soekarno, menjadi bangsa Indonesia berarti memiliki semangat persatuan dan kesatuan, serta memiliki karakteristik yang sama dalam membangun Indonesia. Pemikiran Soekarno tentang kebangsaan sangat relevan dengan kondisi Indonesia saat ini. Dalam era globalisasi, penting bagi kita untuk tetap menjaga semangat persatuan dan kesatuan, serta memiliki karakteristik yang sama dalam membangun bangsa. Dengan mengacu pada pemikiran Soekarno, kita dapat memahami bahwa kebangsaan bukanlah tentang asal-usul atau keturunan, tetapi tentang semangat dan kesadaran untuk membangun Indonesia.